Deskripsi gambar

HDI 2025: Pemkot Makassar Perkuat Komitmen Kota Ramah, Setara, dan Inklusif

Munafri Tegaskan Pembangunan Kota Bukan Sekadar Infrastruktur, tetapi Keadilan Sosial dan Kesetaraan

SudutMakassar.id, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar kembali menegaskan komitmennya menjadikan Makassar sebagai kota yang ramah, setara, dan terbuka bagi semua kalangan tanpa terkecuali.

Termasuk bagi penyandang disabilitas yang memiliki hak, potensi, serta ruang yang sama untuk berkarya dan berdaya.

Komitmen tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dalam sambutannya pada Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) Tahun 2025 yang digelar di Pelataran Monumen Mandala, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Minggu (14/12/2025).

Dengan mengusung tema “Setara Berkarya, Berdaya Tanpa Batas”, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menguatkan tekad bersama dalam membangun Kota Makassar yang inklusif dan manusiawi.

Pemenuhan hak dan kebutuhan kelompok rentan, khususnya penyandang disabilitas, menjadi perhatian utama dalam setiap kebijakan pembangunan.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Dinas Sosial Kota Makassar dan melibatkan berbagai komunitas serta kelompok difabel berkebutuhan khusus se-Kota Makassar. Turut hadir Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie, bersama para pegiat dan pendamping disabilitas.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan bahwa melalui peringatan Hari Disabilitas Internasional ini, Pemerintah Kota Makassar menegaskan pembangunan kota tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga menghadirkan keadilan sosial, kesetaraan, dan ruang partisipasi bagi seluruh warga.

 “Tekad kami untuk membangun kota yang inklusif ini sudah masuk dalam visi dan misi Pemerintah Kota. Tugas kami adalah melengkapi dan menyempurnakan seluruh kebutuhan saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” jelas Munafri.

Pria yang akrab disapa Appi ini menegaskan, pembangunan kota yang inklusif merupakan indikator utama terciptanya kota yang nyaman dan ramah bagi seluruh warganya, termasuk penyandang disabilitas.

Salah satu ukurannya adalah tersedianya fasilitas publik yang mudah diakses dan mampu menciptakan ruang kota tanpa diskriminasi.

Menurut Munafri, komitmen tersebut telah tertuang secara jelas dalam visi dan misi pembangunan daerah agar ke depan Kota Makassar tidak lagi membeda-bedakan masyarakat berdasarkan kondisi fisik maupun keterbatasan lainnya.

“Ini memang bukan pekerjaan mudah. Namun, jika tidak kita mulai, maka tidak akan pernah ada perubahan,” tegasnya.

Ia menambahkan, pembangunan inklusif merupakan tanggung jawab negara sekaligus tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

 “Masih banyak hal yang harus kita ubah dan perbaiki. Namun saya berkomitmen bahwa peringatan Hari Disabilitas Internasional ini bukan sekadar seremoni,” tuturnya.

“Ini adalah kegiatan pertama dan insya Allah akan menjadi momentum yang kita peringati setiap tahun,” sambungnya.

Munafri berharap peringatan HDI ke depan dapat dilaksanakan dengan skala yang lebih besar dan melibatkan lebih banyak penyandang disabilitas di Kota Makassar.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menegaskan bahwa proses pemberdayaan penyandang disabilitas akan terus didukung seluruh perangkat daerah.

Salah satunya melalui Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar yang membuka kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas di lingkup Pemerintah Kota Makassar melalui skema Perjanjian Jasa Lainnya Perorangan (PJLP).

“Tanggung jawab kita adalah memberikan kesempatan agar mereka bisa hidup mandiri dan beraktivitas bersama masyarakat,” jelasnya.

Peringatan HDI 2025 ini juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan simbolis, seperti motor roda tiga bagi penyandang disabilitas hasil kerja sama dengan pihak swasta.

Selain itu, diserahkan pula jaminan BPJS Kesehatan melalui Klinik Lakasino sebagai bentuk dukungan terhadap akses layanan kesehatan yang layak dan berkelanjutan.

Bentuk dukungan lainnya berupa penyerahan bingkisan batik sebagai apresiasi dan penguatan terhadap kelompok disabilitas mandiri agar terus berkarya dan berdaya secara ekonomi.

Kegiatan ini turut dirangkaikan dengan Deklarasi Dukungan Kota Inklusif yang melibatkan unsur pemerintah, komunitas, dan pemangku kepentingan lainnya.

Muh Jafar, perwakilan komunitas disabilitas sekaligus panitia kegiatan, menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Pemerintah Kota Makassar.

“Kehadiran langsung Bapak Wali Kota menjadi yang pertama dalam sejarah pelaksanaan HDI di Makassar dan sangat berarti bagi kami,” ujarnya.

Ia berharap peringatan HDI tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial, tetapi menjadi agenda tahunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Deskripsi gambar
Deskripsi gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Deskripsi gambar