SudutMakassar.id, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar dan Pemerintah India sepakat memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang, terutama sektor pendidikan, pelatihan sumber daya manusia (SDM), budaya, dan ekonomi.
Kesepahaman ini terjalin dalam pertemuan antara Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dengan Dr. Shashank Vikram, Consul General of India Bali, di Balai Kota Makassar, Kamis (13/11/2025).
Pertemuan berlangsung hangat dan produktif, di mana kedua pihak saling bertukar pandangan mengenai potensi kolaborasi strategis antara Kota Makassar dan Pemerintah India.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Shashank Vikram menyampaikan bahwa kunjungannya ke Makassar bertujuan memperkuat hubungan yang selama ini telah terjalin baik antara India dan wilayah Indonesia Timur. Ia menyebut Makassar sebagai salah satu kota penting setelah Bali di wilayah yurisdiksinya.
“Saya dan rombongan datang ke Makassar satu setengah tahun yang lalu dan bertemu dengan pendahulu. Sejak Bapak Munafri menjabat, saya belum sempat berkunjung. Jadi, saya merasa perlu datang dan menyapa langsung,” ujarnya.
Lebih lanjut, Shashank menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung berbagai kebutuhan Pemerintah Kota Makassar, baik di bidang perdagangan, pendidikan, kebudayaan, pelatihan tenaga kerja, maupun pengembangan usaha kecil dan menengah (UMKM).
“Kami ingin membantu apa pun yang Pemkot Makassar perlukan, baik dalam perdagangan, pelatihan, budaya, atau pendidikan. Kami akan sangat senang mendukung Kota Makassar,” ucapnya.
Salah satu tawaran konkret dari Pemerintah India adalah program pelatihan bahasa Inggris gratis yang sepenuhnya disponsori oleh Pemerintah India. Program ini dapat dilaksanakan dengan dua skema.
Pertama, Pemerintah Kota Makassar dapat mengirim sejumlah pegawai atau tenaga pendidik ke India untuk mengikuti pelatihan intensif.
“Kami akan menanggung seluruh biaya. Pemerintah Kota tidak perlu mengeluarkan dana. Setelah pelatihan, mereka akan kembali ke Makassar untuk mengimplementasikan ilmunya,” jelas Shashank.
Kedua, Pemerintah India juga membuka opsi untuk mengirim pelatih ke Makassar.
“Jika Wali Kota ingin melatih ratusan bahkan ribuan orang di Makassar, kami bisa mengirim pelatih dari India. Kami akan membayar gajinya, sementara Pemerintah Kota cukup menyiapkan tempat tinggal dan fasilitas mengajar,” tambahnya.
India juga menawarkan pelatihan khusus (customized courses) yang dapat disusun sesuai kebutuhan Kota Makassar.
“Misalnya, jika ingin mengirim 20 atau 40 orang dari berbagai instansi, kami bisa menyiapkan kelas khusus untuk mereka. Beberapa provinsi di Indonesia sudah melakukan hal ini dan hasilnya sangat baik,” ungkap Shashank.
Sektor pelatihan yang ditawarkan mencakup teknologi, tenaga kerja, UMKM, kesehatan, teknik, serta pengembangan bisnis dan inovasi daerah.
Dalam suasana santai namun penuh makna, Shashank juga berbagi pandangan mengenai keberagaman bahasa dan budaya India, yang menurutnya bisa menjadi pelajaran penting dalam memperkuat semangat toleransi dan kebhinekaan di tingkat lokal.
“Kami dari India sangat beragam. Setiap negara bagian memiliki bahasanya sendiri. Kami memiliki sekitar 18 bahasa resmi,” tuturnya.
Ia mencontohkan, berbeda dengan Indonesia yang memiliki satu bahasa nasional, di India pemerintah daerah bekerja menggunakan bahasa lokal negara bagian masing-masing.
“Budaya dan bahasa di India sangat kuat di tiap wilayah. Itu sebabnya kami sangat menghargai upaya Indonesia dalam mempersatukan bangsa lewat Bahasa Indonesia. Kami bisa belajar banyak dari itu,” terang Shashank.

Dalam kesempatan itu, Shashank juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan surat resmi (Letter of Intent) untuk kerja sama awal antara India dan Kota Makassar.
“Kami sudah siapkan surat hari ini. Jika Pemerintah Kota ingin menindaklanjuti, kita bisa langsung menandatangani MoU untuk kerja sama yang lebih luas,” kata Shashank.
Pertemuan tersebut menjadi langkah awal penguatan hubungan bilateral antara Kota Makassar dan Pemerintah India, yang sebelumnya telah terjalin dalam bidang kebudayaan dan perdagangan.
Melalui kerja sama baru nantinya, kedua pihak berharap dapat membuka jalan bagi pertukaran pelajar, peningkatan kapasitas tenaga pendidik, hingga pengembangan ekonomi kreatif dan teknologi digital.
“Kerja sama seperti ini bukan hanya soal diplomasi, tapi tentang membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat,” tutup Shashank.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti peluang kerja sama, terutama dalam penguatan kapasitas SDM dan peningkatan kualitas pendidikan.
“Makassar adalah kota terbuka dan siap berkolaborasi dengan siapa pun demi kemajuan warga. Kami akan pelajari detail tawarannya dan melihat bidang mana yang bisa segera disinergikan,” ujar Munafri.
















