SudutMakassar.id, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengajak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk memperkuat kolaborasi dalam menjawab berbagai persoalan kota. Menurutnya, penyelesaian tantangan perkotaan tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan membutuhkan kerja sama solid antara eksekutif, legislatif, dan masyarakat.
“Kami butuh kolaborasi, juga saran dan masukan dari PKS, karena tidak semua kebijakan pemerintah selalu tepat,” ujar Munafri saat menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) ke-VI DPD PKS Kota Makassar di Hotel Grand Asia, Minggu (7/9/2025).
Munafri mengakui, selama 6–7 bulan kepemimpinannya, PKS telah banyak memberi masukan konstruktif agar kebijakan Pemkot tidak hanya berorientasi pada zona nyaman pemerintah, tetapi benar-benar menjawab kebutuhan warga.
“Kehadiran PKS di legislatif menjadi mitra strategis untuk mengingatkan, mengoreksi, dan memastikan bahwa program yang dijalankan berpihak pada rakyat,” tegasnya.
Fokus Isu: Sampah dan Pendidikan
Dalam sambutannya, Munafri menyoroti dua isu penting: pengelolaan sampah dan pendidikan.
Menurutnya, sampah harus ditangani mulai dari rumah tangga dengan sistem siklus berkelanjutan, bukan sekadar seremonial. Sampah rumah tangga bisa didaur ulang, bernilai ekonomi, bahkan menopang pertanian lahan sempit.
Selain itu, ia menekankan pentingnya pengawasan di sektor pendidikan, terutama pada penerimaan siswa baru.
“Kalau di dunia pendidikan saja masih ada permainan, bagaimana di sektor lain? Saya berharap pengawasan PKS di DPRD bisa memperkuat kualitas pendidikan kita,” jelasnya.
Munafri juga memaparkan program perlindungan sosial, seperti jaminan kecelakaan kerja dan kematian bagi puluhan ribu pekerja rentan setiap tahun, serta rencana menambah jaminan hari tua untuk 45 ribu pekerja.
PKS Tegaskan Dukungan
Ketua DPD PKS Makassar, Andi Hadi Ibrahim, menegaskan dukungan penuh terhadap program Pemkot Makassar.
“Semua kebijakan Pak Wali yang berpihak kepada masyarakat, PKS mendukung penuh dan siap mensupport,” ujarnya.
Ia menegaskan PKS siap berkolaborasi sekaligus menerima kritik. Fokus utama adalah pelayanan publik, terutama penyederhanaan birokrasi agar masyarakat tidak terbebani biaya, waktu, dan tenaga.
PKS juga merumuskan program prioritas K2P2 (Kaderisasi & Pemenangan Pemilu, Pelayanan Publik) serta lima tujuan strategis lima tahun ke depan, mulai dari pengembangan kader hingga strategi kampanye efektif.
Munafri menegaskan, kolaborasi dengan PKS bukan hanya kerja politik, tetapi wujud kebersamaan dalam mengurus kota dengan penduduk lebih dari 1,4 juta jiwa.
“Jangan hanya berpikir untuk partai atau kelompok masing-masing. Tugas kita adalah meminimalkan kesulitan masyarakat. Dengan kolaborasi, Insya Allah Makassar semakin kuat dan maju,” tutupnya.