SudutMakassar.id, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menerima audiensi dari PT PLN (Persero) UIP3B Sulawesi, Unit Pelaksana Transmisi Makassar, pada Selasa (19/08/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Munafri berdiskusi dengan Manager Unit Pelaksana Transmisi Makassar, Kamran, beserta jajaran yang mengelola Operasi dan Pemeliharaan Transmisi Gardu Induk Sulawesi Selatan.
Bahas Ruang Bebas dan Kabel Bawah Tanah
Munafri menyerap sejumlah isu strategis PLN, khususnya terkait ruang bebas dan jarak aman jaringan listrik tegangan tinggi 150 ribu volt. Ia juga menegaskan rencana penataan jaringan bawah tanah (underground cable) di Kota Makassar sebagai bagian dari program tata kota modern.
PLN Ungkap Kerawanan Jaringan
Kamran menyampaikan apresiasi atas kesempatan beraudiensi sekaligus memaparkan kondisi kerawanan jaringan listrik di wilayah Makassar. Menurutnya, beberapa tower transmisi mengalami andongan rendah akibat pembangunan di sekitarnya. Selain itu, tegakan pohon—khususnya pohon nipah di sepanjang Sungai Tello hingga Tallo Lama—mulai mendekati jaringan.
“Kami menyampaikan kondisi kerawanan terhadap sistem penyaluran, khususnya pada instalasi strategis seperti Gardu Induk 150kV dan 70kV yang menyuplai listrik ke Kota Makassar,” jelas Kamran.
Dampak Kerawanan Listrik di Kawasan Vital
Kerawanan jaringan ini dikhawatirkan memicu padamnya listrik di kawasan vital, mulai dari area Tallo Lama, Pelabuhan Makassar, Jalan Tol Reformasi, hingga kawasan industri strategis lainnya.
Selain itu, Kamran juga menyinggung permasalahan aset tower yang bersinggungan dengan instalasi PDAM Makassar. Ia menilai perlunya koordinasi intensif bersama Pemkot agar keberadaan aset vital negara tetap terjaga.
Langkah Mitigasi PLN
Kamran menambahkan, sejumlah langkah mitigasi sudah dilakukan, seperti sagging (peninggian) tower. PLN juga mulai mengembangkan jaringan bawah tanah 150kV di jalur Bontoala–Tanjung Bunga, Bontoala–Tallo Lama, serta KIMA–Daya Baru.
Pemkot Siap Berkolaborasi
Munafri menyambut baik pemaparan tersebut dan menegaskan dukungan penuh Pemkot terhadap langkah PLN. Ia menekankan, khusus untuk kerawanan akibat pohon, pemerintah siap berkolaborasi dalam sosialisasi ke masyarakat.
“Langkah penertiban seperti penebangan pohon harus dilakukan persuasif agar masyarakat memahami pentingnya menjaga keandalan listrik,” tegasnya.
Ia bahkan berencana turun langsung bersama camat dan lurah untuk melakukan sosialisasi serta menyiapkan papan informasi di titik rawan.
Kabel Bawah Tanah untuk Kota Modern
Lebih jauh, Munafri menegaskan bahwa program kabel bawah tanah sejalan dengan visi Makassar sebagai kota metropolitan modern dengan tata kota tertata rapi.
“Kita juga rencana menurunkan kabel. Jika memungkinkan, berkolaborasi dengan PLN, kita gabungkan saja,” ujarnya.
Ia berharap pembangunan tata kota ke depan dapat berjalan seiring dengan proyek kabel bawah tanah PLN di kawasan prioritas. Dengan demikian, keamanan jaringan listrik tetap terjamin, sekaligus memperindah wajah Kota Makassar.
Momentum Sinergi Pemkot–PLN
Munafri menilai pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara PLN dan Pemkot Makassar. Ia berharap koordinasi teknis terus ditingkatkan sehingga penataan infrastruktur listrik, baik melalui pemeliharaan jaringan maupun pembangunan kabel bawah tanah, dapat terlaksana secara bertahap dan berkesinambungan.
















