SudutMakassar.id, MAKASSAR — Politisi Partai Golkar sekaligus Anggota DPRD Kota Makassar, H. Ismail, resmi menjabat sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Makassar periode 2025–2029. Ismail terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Olahraga Kota Luar Biasa (Muskotlub) KONI Makassar pada 27 April 2025 lalu.
Pemilihan ini sempat menuai perbincangan publik, terutama terkait posisi rangkap jabatan Ismail sebagai pejabat publik sekaligus pimpinan organisasi olahraga. Namun, Pengamat Keuangan Negara dan Daerah, Bastian Lubis menegaskan bahwa jabatan di KONI merupakan pengecualian yang diatur secara khusus dalam regulasi nasional.
“Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Sistem Keolahragaan Nasional secara jelas memberikan pengecualian hukum untuk jabatan di KONI,” ujar Bastian saat dihubungi via telepon, Sabtu (3/5/2025).
Jabatan di KONI Tidak Melanggar Aturan Rangkap Jabatan
Bastian, yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Patria Artha, menyampaikan bahwa aturan larangan rangkap jabatan memang berlaku bagi pejabat publik lain yang menerima penghasilan dari sumber anggaran yang sama. Namun, jabatan di KONI termasuk dalam lex specialis atau aturan khusus di bidang olahraga.
“Pernyataan saya sebelumnya berlaku untuk jabatan publik yang bersumber dari APBN/APBD. Tapi untuk KONI, ada aturan pengecualian. Negara memang memberikan ruang kepada tokoh publik untuk terlibat dalam pembinaan olahraga,” tegasnya.
Menurut Bastian, keikutsertaan pejabat daerah dalam kepengurusan KONI justru dianggap sebagai dukungan terhadap tata kelola olahraga yang profesional dan berprestasi.
Klarifikasi Terkait Pernyataan Sebelumnya
Sejumlah media mengutip pernyataan Bastian sebelumnya yang menyoroti potensi konflik kepentingan akibat rangkap jabatan oleh pejabat publik. Namun kali ini, Bastian menegaskan bahwa masyarakat perlu memahami konteks pernyataannya secara proporsional.
“Saya khawatir publik salah menafsirkan. KONI memiliki dasar hukum yang jelas, sehingga kita tidak bisa menyamakan jabatan di KONI dengan jabatan publik lainnya,” ujarnya.
Ismail sendiri belum memberikan komentar resmi usai terpilih sebagai Ketua KONI Makassar. Namun, banyak pihak berharap di bawah kepemimpinannya, KONI Makassar mampu meningkatkan prestasi olahraga daerah dan mendorong lahirnya atlet-atlet potensial.(*)