SudutMakassar.id, MAKASSAR – Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar menggelar Seminar Akhir Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) 2025 yang berlangsung di Hotel Golden Tulip Essential, Jalan Sultan Hasanuddin, Makassar. Kegiatan ini dihadiri oleh Pengurus Bidang Pendidikan dan Penataran KONI Kota Makassar yang mewakili Ketua Umum KONI Kota Makassar.
Seminar Akhir IPO 2025 diikuti oleh perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Makassar, KONI, KORMI, KNPI, Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka, akademisi Universitas Negeri Makassar (UNM), serta berbagai organisasi dan pemangku kepentingan yang menjadi mitra strategis Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar, Syamsul Bahri, S.IP., M.Si. Seminar menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Selatan H. Suherman, S.E., M.M., akademisi UNM Dr. Muh. Harliawan, S.Pd., M.Pd., serta Tim Ahli Survei Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) Kota Makassar.
Seminar Akhir IPO 2025 dilaksanakan sebagai bagian dari proses evaluasi dan pengukuran untuk menilai sejauh mana capaian pembangunan keolahragaan di Kota Makassar. Penilaian mencakup berbagai dimensi strategis, seperti ketersediaan dan kualitas fasilitas olahraga, sumber daya manusia keolahragaan, tingkat partisipasi masyarakat, kebugaran jasmani, hingga dampak ekonomi dari sektor olahraga. Hasil pengukuran IPO ini menjadi bahan masukan penting dalam penyusunan kebijakan dan program kerja Dispora Kota Makassar agar lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.

Ketua Bidang Pendidikan dan Penataran KONI Kota Makassar, Andi Yasin Iskandar, S.E., bersama Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Penataran, Zainal, S.Pd., M.Pd., terlibat aktif dalam jalannya seminar. Dalam sesi diskusi, Andi Yasin Iskandar menyampaikan sejumlah masukan strategis terkait penguatan sistem pembinaan olahraga di Kota Makassar.
Terkait sarana dan prasarana, Andi Yasin Iskandar menegaskan bahwa keterbatasan fasilitas latihan atlet perlu menjadi perhatian serius seluruh pemangku kebijakan. Pembenahan dan peningkatan kualitas sarana serta prasarana olahraga dinilai harus segera dilakukan guna mendukung pembinaan atlet secara optimal dan berkelanjutan, terlebih dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya peningkatan kesejahteraan atlet berprestasi melalui peluang bekerja di Perusahaan Daerah (Perusda) Kota Makassar, khususnya bagi atlet yang telah menyelesaikan pendidikan di tingkat SMA maupun perguruan tinggi.

Dalam forum yang juga dihadiri perwakilan Dinas Pendidikan Kota Makassar tersebut, ia mendorong adanya tindak lanjut kerja sama antara guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) dengan Dinas Pendidikan Kota Makassar dalam pelaksanaan program ekstrakurikuler cabang olahraga di sekolah.
Tambahan masukan yang disampaikan kepada Dinas Pendidikan Kota Makassar adalah agar atlet berprestasi dari kejuaraan resmi yang diselenggarakan oleh cabang olahraga, seperti kejuaraan terbuka, kejuaraan daerah, hingga kejuaraan nasional, dapat diakui sebagai poin jalur prestasi. Termasuk di dalamnya prestasi juara pada Pekan Olahraga Kota Makassar. Hal ini dinilai penting karena selama ini penilaian jalur prestasi siswa SD yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP masih didominasi oleh hasil Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) sebagai satu-satunya ajang yang diakui.
Selain itu, diusulkan agar kembali diselenggarakan kegiatan sejenis Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) tingkat SD dan SMP yang dilaksanakan secara kolaboratif oleh Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pendidikan, KONI, dan KORMI Kota Makassar. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi sarana penjaringan bibit atlet olahraga prestasi, tetapi juga menjaring bibit atlet olahraga rekreasi serta siswa berbakat di bidang seni, sehingga pembinaan potensi generasi muda dapat berjalan lebih menyeluruh dan berkelanjutan.
















