SudutMakassar.id, MAKASSAR – Darmawangsyah Muin resmi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan periode 2026–2030. Penetapan tersebut berlangsung dalam Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) XVI di Ruang Balla Lompoa, Hotel Santika Makassar, Rabu (19/11/2025).
Ketua Sidang Musorprov, Suharto, menetapkan Darmawangsyah Muin sebagai formatur ketua umum terpilih sekaligus pemberi mandat untuk menyusun dua anggota formatur lainnya.
“Menetapkan saudara Ir. Darmawangsyah Muin, ST., M.Si sebagai formatur ketua umum terpilih masa bakti 2026–2030 dan akan menentukan dua anggota formatur setelah ditetapkan,” ujarnya sambil mengetukkan palu sidang.
Terpilihnya Wakil Bupati Gowa tersebut sekaligus menandai berakhirnya masa kepemimpinan Ketua KONI Sulsel sebelumnya, Yasir Machmud, yang dinilai memberikan kontribusi penting dalam penguatan organisasi dan pembinaan atlet.
KONI Makassar Siap Bersinergi untuk Prestasi Sulsel
Ketua Umum KONI Kota Makassar, Ismail, menyampaikan ucapan selamat serta komitmen memperkuat kolaborasi dengan KONI Sulsel di bawah kepemimpinan Darmawangsyah.
“Atas nama KONI Kota Makassar, kami menyampaikan selamat kepada Bapak Darmawangsyah Muin atas amanah sebagai Ketua Umum KONI Sulawesi Selatan. Semoga beliau mampu membawa kembali kejayaan olahraga Sulawesi Selatan,” ungkap Ismail.
Ia menegaskan pentingnya sinergi pembinaan antara Makassar sebagai pusat atlet dan KONI Sulsel sebagai pengarah kebijakan olahraga provinsi.
“KONI Makassar siap bersinergi dan berkolaborasi dengan KONI Sulawesi Selatan dalam proses pembinaan atlet menuju prestasi yang lebih tinggi. Sekali lagi, selamat dan sukses,” tambahnya.
Wakil Ketua II KONI Makassar Azhar Fachri dan Wakil Ketua III H.M. Yunus, yang hadir sebagai delegasi Musorprov, turut memberikan selamat serta berharap kerja sama lebih solid dalam mendukung pembinaan atlet di seluruh daerah.
Target Sulsel Masuk 10 Besar PON 2028
Darmawangsyah Muin memasang target ambisius untuk membawa Sulsel kembali ke papan atas PON, yakni menembus 10 besar pada PON 2028 di NTB dan NTT. Target ini muncul dari hasil evaluasi empat PON terakhir:
- PON XVIII Riau 2012: peringkat 7
- PON XIX Jawa Barat 2016: peringkat 12
- PON XX Papua 2021: peringkat 11
- PON XXI Aceh–Sumut 2024: peringkat 16
Optimisme Bangkitkan Kembali Martabat Olahraga Sulsel
Darmawangsyah menyadari bahwa tantangan menjelang PON 2028 sangat besar, namun ia tetap optimistis.
“Amanah ini tentu tidak mudah, banyak tantangan ke depan yang akan kami hadapi. Tapi insyaallah dengan kebersamaan KONI Sulsel, seluruh pengurus, Pemda Kabupaten/Kota, dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, saya rasa marwah dan martabat olahraga kita bisa kembali,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa KONI memiliki fungsi teknis olahraga, sementara kebijakan dan penganggaran berada di tangan pemerintah daerah.
“Kita berharap kepengurusan ini mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi dan Pemda-Pemda di daerah masing-masing,” ujarnya.
Fokus Pembinaan Atlet Muda
Pembinaan atlet usia dini menjadi prioritas utama kepengurusan baru KONI Sulsel.
“Insyaallah 2028 kami akan luncurkan atlet muda hasil pembinaan jangka panjang. Sulsel bisa masuk lima besar, minimal sepuluh besar,” ujarnya.
DM menambahkan bahwa minimnya anggaran pembinaan dalam beberapa tahun terakhir menjadi salah satu faktor menurunnya performa atlet.
“Perhatian pemerintah turun drastis dan anggaran pembinaan sangat minim. Untuk mendapatkan atlet berkualitas dibutuhkan pembinaan berkelanjutan dan pendanaan yang tidak sedikit,” jelasnya.
Kolaborasi Swasta dan BUMN untuk CSR Keolahragaan
Selain mengandalkan anggaran pemerintah, Darmawangsyah berencana memperkuat kerja sama dengan sektor swasta dan BUMN melalui program CSR.
“Tentu kami akan mengajak sponsor dan BUMN untuk memberikan CSR bagi KONI Sulsel. Kami akan berusaha maksimal mengetuk hati dan membuka pikiran semua pemangku kebijakan demi mengembalikan kejayaan olahraga Sulsel,” tutupnya.
