Deskripsi gambar

Kado HUT ke-418: Pemkot Makassar Launching Kurikulum Muatan Lokal di Sekolah Dasar

Wali Kota Munafri Tegaskan Pentingnya Pendidikan Berbasis Budaya sebagai Fondasi Akhlak dan Keberadaban

SudutMakassar.id, MAKASSAR — Dalam upaya memperkuat jati diri generasi muda dan menanamkan nilai-nilai budaya lokal sejak dini, Pemerintah Kota Makassar terus berinovasi di bidang pendidikan.

Sebagai bagian dari rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-418 Kota Makassar, Pemkot melalui Dinas Pendidikan resmi meluncurkan Program Kurikulum Muatan Lokal jenjang Sekolah Dasar (SD) di Museum Kota Makassar, Jumat (7/11/2025).

Program ini menjadi langkah strategis dalam membangun karakter peserta didik agar tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berakar kuat pada kearifan lokal, sopan santun, dan rasa saling menghargai.

Turut hadir Pelaksana Harian (Plh) Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Dr. Farida Patittingi, bersama jajaran universitas dan fakultas. Dari Pemkot hadir Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar serta Tim Ahli Pemkot, menunjukkan kolaborasi antara pemerintah dan akademisi dalam memajukan pendidikan berbasis budaya.

Munafri: Pendidikan Harus Ciptakan Generasi Berkarakter dan Berbudaya

Dalam sambutannya, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa pendidikan tidak semata soal pengetahuan, tetapi juga pembentukan kepribadian dan karakter yang berbudaya.

 “Melalui kurikulum muatan lokal, sekolah kami harapkan dapat menjadi ruang belajar yang menumbuhkan nilai sopan santun dan saling menghargai,” ujarnya.

Munafri menyebut, peluncuran program di Museum Kota Makassar memiliki makna simbolis karena museum merupakan tempat yang menyimpan jejak sejarah dan identitas daerah.

“Museum bukan hanya tempat menyimpan benda bersejarah, tetapi juga ruang belajar hidup yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan,” jelasnya.

Ia mengaku prihatin terhadap semakin memudarnya nilai-nilai budaya dalam kehidupan modern dan menilai kurikulum muatan lokal sebagai “jembatan antargenerasi” yang menghubungkan nilai-nilai lama dengan masa depan.

 “Banyak yang hilang, padahal di kehidupan masyarakat dulu nilai-nilai itu jadi rambu-rambu. Karena itu, kita berupaya menggali kembali hal-hal yang mulai terlupakan,” tambahnya.

Munafri menegaskan, Pemerintah Kota Makassar menggandeng UNM agar kurikulum muatan lokal dapat terintegrasi secara sistematis ke dalam pendidikan formal.

“Ini ibarat jembatan antara generasi sekarang dengan pelajaran budaya masa lalu. Jembatan ini harus kuat, karena akan dilalui oleh kendaraan besar, yaitu masa depan anak-anak kita,” tegasnya.

Menumbuhkan Akhlak, Moral, dan Nilai Siri’ na Pacce

Munafri juga menekankan pentingnya pendidikan berbasis budaya untuk menumbuhkan akhlak mulia dan budi pekerti.

 “Percuma pintar kalau tidak berakhlak. Pendidikan harus membentuk anak-anak yang sopan, tahu menghargai orang tua, dan punya rasa kebersamaan,” katanya.

Ia mencontohkan nilai-nilai luhur seperti Siri’, Sipakatau, Sipakainge, serta semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Makassar.

 “Kalau kita benar-benar menerapkan nilai-nilai itu dalam kehidupan, tidak akan ada lagi korupsi atau ketidakadilan. Semua berawal dari pembentukan karakter,” tambahnya.

Munafri juga memastikan program ini akan diperluas hingga tingkat SMP.

 “Program ini akan jadi pilot project di setiap kecamatan dan akan kita lanjutkan ke jenjang lebih tinggi,” ungkapnya.

Menurutnya, kurikulum ini akan melahirkan generasi muda yang bangga terhadap akar budayanya dan mampu beradaptasi di tengah perubahan tanpa kehilangan jati diri.

UNM Apresiasi Langkah Visioner Pemkot Makassar

Plh Rektor UNM, Prof. Dr. Farida Patittingi, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Pemkot Makassar yang dinilainya visioner dan berorientasi masa depan.

“Kita harus mulai dari bawah, dari anak-anak di SD. Pembentukan karakter dan identitas budaya harus dimulai sejak dini agar menjadi fondasi kuat dalam pendidikan mereka,” ujarnya.

Farida menilai, banyak nilai dan kekayaan budaya lokal yang dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran, termasuk nilai Siri’ na Pacce yang menjadi identitas masyarakat Makassar.

 “Siri’ itu nilai budaya yang luar biasa. Ia melahirkan karakter yang ingin maju, bermanfaat, dan memberi yang terbaik. Anak-anak harus punya rasa Siri’ yang benar — malu kalau tidak berbuat baik,” tegasnya.

Ia juga memberikan apresiasi secara khusus kepada Wali Kota Munafri atas kepemimpinan dan perhatian besarnya terhadap dunia pendidikan.

“Saya lihat pemikiran Bapak Wali luar biasa. Visioner dan konstruktif, mempersiapkan generasi masa depan tanpa meninggalkan akar budaya,” puji Farida.

UNM, lanjutnya, siap terus berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Makassar untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal sebagai fondasi akhlak dan keberadaban.

Penutup

Melalui peluncuran ini, Pemkot Makassar bersama UNM berkomitmen menjadikan kurikulum muatan lokal bukan sekadar pelajaran tambahan, tetapi sarana membentuk karakter bangsa dari akar budaya daerah.

Sebuah langkah nyata menuju generasi Makassar yang unggul, berkarakter, dan berbudaya.

Deskripsi gambar
Deskripsi gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Deskripsi gambar