SudutMakassar.id, MAKASSAR — Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar menggelar kegiatan Capacity Building bagi para perajin dalam ajang Makassar Craft Expo 2025 di Trans Studio Mall, Kamis (7/11/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian acara Makassar Craft Expo 2025 yang berlangsung selama tiga hari, mulai 7 hingga 9 November, dengan mengusung tema “Merajut Karya, Merangkai Budaya, dan Membangun Makassar.”
Ajang ini tidak hanya menjadi wadah pameran produk unggulan perajin lokal, tetapi juga sarana peningkatan kapasitas dan wawasan para pelaku usaha kreatif agar mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Salah satu kegiatan utama di hari pertama adalah Talk Show Capacity Building dengan topik “Perizinan Usaha, Standardisasi, dan Sertifikat Produk Desain.” Kegiatan ini diikuti oleh 50 perajin dari berbagai kecamatan di Kota Makassar serta masyarakat umum yang tertarik dengan dunia kerajinan dan usaha kreatif.
Ketua Panitia Talk Show, Indra Artati, mengatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan daya saing para perajin agar mampu mengembangkan usaha secara profesional dan legal.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin membantu para perajin menghasilkan karya yang berkelas, usaha yang berdaya, dan produk yang siap bersaing. Ini menjadi momentum penting bagi para pelaku usaha untuk memahami lebih dalam mengenai perizinan, standardisasi, serta sertifikasi produk agar terlindungi secara hukum,” ujar Indra.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi ajang pembelajaran praktis yang membuka wawasan pelaku usaha terhadap tantangan dan peluang di sektor industri kreatif.
“Edukasi seperti ini sangat dibutuhkan agar para perajin tidak hanya kreatif, tetapi juga memahami regulasi dan tata kelola usaha,” tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar, Arlin Ariesta, hadir sebagai narasumber pertama dengan materi “Kiat Menjadi Perajin Berkelas.”
Arlin menekankan pentingnya penerapan standar mutu dan inovasi desain dalam setiap produk kerajinan agar memiliki nilai jual tinggi serta daya saing di pasar global.
“Produk kerajinan Makassar harus punya identitas, tapi juga mengikuti tren. Kuncinya ada pada desain dan mutu,” ujarnya.
Ia juga memaparkan tentang keberadaan Inkubator Bisnis Kota Makassar yang meliputi Inbis Makassar, Inkubator Koperasi, Inkubator UMKM, dan Inkubator Startup. Keempatnya menjadi wadah bagi pelaku usaha untuk mendapatkan pendampingan, pelatihan, serta akses jaringan bisnis.
“Melalui program inkubator ini, kami ingin membantu pelaku usaha, termasuk perajin, agar bisa naik kelas — dari usaha rumahan menjadi usaha profesional yang siap ekspor,” tambah Arlin.
Sementara itu, narasumber kedua, Hardianzah Rahmat dari Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim (BBIHPMM) Kota Makassar, menjelaskan pentingnya penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan sertifikasi produk dalam industri kerajinan.
Menurutnya, SNI bukan sekadar label, tetapi jaminan kualitas dan kepercayaan pasar.
“Dengan sertifikasi, produk perajin memiliki nilai tambah dan lebih mudah diterima di pasar modern, bahkan internasional,” ujarnya.
Hardianzah juga menegaskan bahwa Dekranasda berperan penting dalam mendampingi perajin memahami proses sertifikasi, uji laboratorium, dan pelabelan produk.
“Kami siap bersinergi dengan Dekranasda dan Dinas Koperasi untuk memastikan perajin Makassar dapat memenuhi standar industri yang berlaku,” tambahnya.
Selain sesi diskusi, kegiatan Capacity Building juga diisi dengan tanya jawab interaktif. Para perajin aktif mengajukan pertanyaan seputar cara mendapatkan izin usaha, prosedur sertifikasi, dan strategi pemasaran berbasis digital.
Kegiatan Makassar Craft Expo 2025 akan berlanjut hingga 9 November dengan berbagai agenda menarik lainnya.
















