Deskripsi gambar

Kadis Perindagkop Kaltara Jadi Perempuan Pertama di Pemprov Raih Gelar Doktor dari Universitas Hasanuddin

Dr. Hj. Hasriyani, SH., MM Selesaikan Studi Doktor Administrasi Publik dengan Predikat Cumlaude, Bukti Dedikasi untuk Kaltara

SudutMakassar.id, MAKASSAR — Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Perindagkop) dan UKM Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara), Hj. Hasriyani, SH., MM, resmi menyandang gelar doktor dari Universitas Hasanuddin (Unhas).

Ia tercatat sebagai perempuan pertama di lingkungan Pemprov Kalimantan Utara yang berhasil meraih gelar akademik tertinggi tersebut.

Dr. Hj. Hasriyani, SH., MM resmi menjadi bagian dari alumni Unhas setelah mengikuti wisuda program Sarjana Terapan, Sarjana Profesi, Spesialis, Magister, dan Doktor periode Oktober Tahun Akademik 2025–2026 di GOR JK Arenatorium, Kampus Unhas, Senin (27/10/2025).

Dr. Hj. Hasriyani berhasil mempertahankan disertasinya dan meraih gelar Doktor Bidang Administrasi Publik Unhas dengan predikat cumlaude, setelah menyelesaikan studi selama 2 tahun 8 bulan.

Disertasi yang diangkat berjudul:
“Kepemimpinan Adaptif dalam Rangka Ketersediaan Stok dan Stabilitas Harga Kebutuhan Pokok di Wilayah Kalimantan Utara.”

Hasriyani mengaku sangat bersyukur atas pencapaian ini di tengah kesibukannya sebagai Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) di Pemprov Kaltara.

“Alhamdulillah, pencapaian hari ini tentunya atas ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala, serta dukungan dari keluarga dan seluruh pihak di Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara,” ujarnya.

Perempuan kelahiran Malinau, 17 Juni 1976, sekaligus ibu dari dua anak — H. Ihsan Nur Kahfi dan Hj. Zikria Afifah Izhar — ini mengungkapkan motivasinya melanjutkan pendidikan berangkat dari keinginannya sebagai putri daerah yang ingin berkontribusi positif bagi Kaltara.

Menurutnya, disertasi tersebut merupakan refleksi atas keprihatinan terhadap tantangan pemerataan distribusi logistik di Kaltara, sebagai wilayah kepulauan dan perbatasan Indonesia.

“Kalimantan Utara merupakan provinsi perbatasan yang hampir 80 persen kebutuhan pokoknya masih didistribusikan dari luar daerah, khususnya dari Pulau Jawa dan Sulawesi Selatan. Kondisi ini seringkali menyebabkan lonjakan harga, terutama saat momen hari besar keagamaan nasional atau perayaan daerah,” jelasnya.

Melalui penelitiannya, Dr. Hasriyani menegaskan pentingnya kepemimpinan adaptif dalam merespons situasi krisis pangan dan fluktuasi harga di daerahnya.

“Kepemimpinan adaptif itu artinya seorang pemimpin mampu membaca situasi dan mengambil keputusan cepat untuk menyelesaikan masalah. Dalam konteks Kalimantan Utara, ini sangat penting karena tantangan geografis dan infrastruktur kita cukup berat,” terangnya.

Selain itu, Dr. Hj. Hasriyani menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum., yang menjadi inspirasi dalam perjalanannya menempuh pendidikan doktoral.

 “Motivasi dan inspirasi saya salah satunya datang dari Bapak Gubernur, yang selalu memberikan dorongan dan teladan bagi kami pejabat di Pemprov Kaltara untuk terus belajar dan berkembang,” tutur Hasriyani.

Ia berharap hasil penelitiannya dapat menjadi referensi kebijakan bagi pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di wilayah Kalimantan Utara.

 “Saya berharap hasil penelitian ini bisa menjadi referensi kebijakan bagi pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di Kalimantan Utara,” pungkasnya. (*)

Deskripsi gambar
Deskripsi gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Deskripsi gambar