Deskripsi gambar

Salah Menentukan Setda, Tinggal Tunggu Kemunduran Ekonomi Daerah

Ahli Keuangan Negara Ingatkan Pentingnya Pemilihan Sekda Kaltara Berdasarkan Kompetensi dan Integritas

SudutMakassar.id, TANJUNG SELOR — Proses seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tahun 2025 resmi memasuki tahap akhir. Tim Panitia Seleksi (Pansel) yang diketuai oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri telah menuntaskan tugasnya dan mengumumkan tiga nama calon Sekda definitif melalui Pengumuman Nomor 21/PANSEL.JPTM/X/2025 tanggal 1 Oktober 2025.

Dari total sembilan peserta awal, dua di antaranya dinyatakan gugur karena tidak melampirkan surat keterangan sehat jiwa dari dokter. Dengan demikian, tujuh peserta melanjutkan seleksi hingga tahap akhir.

Tiga nama yang lolos kini diserahkan kepada Gubernur Kalimantan Utara untuk dipilih satu calon terbaik yang selanjutnya akan diajukan ke Menteri Dalam Negeri guna mendapatkan persetujuan dan penetapan sebagai Sekretaris Daerah definitif.

Seorang praktisi di bidang keuangan negara dan tata kelola pemerintahan mengingatkan agar Gubernur Kaltara benar-benar selektif dalam menentukan pilihan. Menurutnya, jabatan Sekretaris Daerah memiliki posisi strategis dan sangat menentukan arah pembangunan serta pertumbuhan ekonomi daerah.

“Setda harus mampu mengayomi seluruh ASN di lingkup Pemprov Kaltara, berkoordinasi baik dengan para kepala SKPD, legislatif, dan pemerintah kabupaten/kota. Ia juga berperan penting sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dalam memastikan sinergi antara visi gubernur dan pelaksanaan RPJMD 2019–2029,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menegaskan, pemilihan Sekda yang tidak berdasarkan kompetensi, integritas, dan kematangan emosional justru dapat berakibat fatal bagi kemajuan daerah.

“Kalau salah menentukan Sekda, tinggal menunggu waktu saja daerah ini mengalami kemunduran ekonomi. Karena peran Sekda itu bukan sekadar administratif, tapi juga strategis dalam menjaga stabilitas fiskal dan memacu pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.

Saat ini, perekonomian Kaltara masih berada di peringkat ke-27 dari 38 provinsi di Indonesia. Karena itu, dibutuhkan sosok Sekda yang mampu bekerja cepat, efektif, dan memiliki visi pembangunan yang kuat untuk mengakselerasi pertumbuhan daerah.

“Setda yang dipilih harus punya kemampuan teknokratis dan leadership yang baik, bukan hanya loyalitas politik. Kalau itu yang dilakukan, saya yakin Kaltara bisa mengejar ketertinggalan ekonomi daerah lain,” pungkasnya.

Deskripsi gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Deskripsi gambar