SudutMakassar.id, MAKASSAR — Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Makassar mengapresiasi TP PKK Kecamatan Tamalate atas berbagai inovasi dan capaian program kerja yang dinilai inspiratif, kreatif, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Apresiasi tersebut disampaikan saat kegiatan Supervisi, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan (SMEP) TP PKK Kota Makassar yang digelar di Sekretariat TP PKK Kecamatan Tamalate, Jumat (17/10/2025).
Kecamatan Tamalate menjadi lokasi kesepuluh dari rangkaian kegiatan SMEP yang telah dilaksanakan selama lima hari berturut-turut di sejumlah kecamatan di Kota Makassar. Kegiatan ini bertujuan untuk menilai pelaksanaan 10 Program Pokok PKK, sekaligus memberikan pendampingan dan pembinaan kepada kader di tingkat kecamatan dan kelurahan.
Dalam kegiatan tersebut, TP PKK Kota Makassar menemukan banyak inovasi menarik dari TP PKK Kecamatan Tamalate. Berbagai program yang dijalankan menunjukkan semangat, kreativitas, serta kolaborasi antarpokja yang kuat.
Salah satu inovasi menonjol datang dari Pokja III, yakni program barcode tanaman di kebun PKK. Setiap tanaman memiliki kode identifikasi yang memuat informasi jenis dan manfaatnya, sehingga mempermudah proses edukasi masyarakat.
Selain itu, TP PKK Tamalate juga mengembangkan program kebun dan peternakan produktif, serta tabungan ibu hamil yang berjalan secara konsisten sebagai bentuk dukungan terhadap kesehatan ibu dan anak serta kesejahteraan keluarga.
Kinerja TP PKK Tamalate dalam pengelolaan sampah melalui bank sampah aktif juga mendapat pujian. Program tersebut dinilai berjalan efektif dan mendukung visi Makassar Zero Waste 2029 yang digagas Pemerintah Kota Makassar.
Tidak hanya inovatif, seluruh pokja juga mendapat apresiasi karena menunjukkan kedisiplinan administrasi yang sangat baik. Semua dokumen seperti daftar kader, buku notulensi, dan laporan kegiatan tersusun lengkap dan rapi. Ketertiban ini menjadi contoh bagi kecamatan lain dalam hal pengelolaan data dan pelaporan kegiatan.
Sekretaris TP PKK Kota Makassar, Faridah Kadir, yang memimpin tim SMEP, menyampaikan apresiasi atas kinerja seluruh kader di Kecamatan Tamalate. Menurutnya, TP PKK Tamalate telah menunjukkan kemajuan signifikan, baik dari segi administrasi, pelaksanaan program, maupun inovasi di lapangan.
“TP PKK Tamalate ini luar biasa. Banyak inovasi yang patut menjadi contoh bagi kecamatan lain, baik dalam pengelolaan program, kolaborasi antar-pokja, hingga pemberdayaan masyarakat,” ujar Faridah.
Namun demikian, ia juga memberikan beberapa catatan perbaikan, terutama dalam sinkronisasi data administrasi di tingkat sekretariat. Menurutnya, kesuksesan pelaksanaan program harus diimbangi dengan ketertiban administrasi agar hasil kegiatan dapat terukur dan terdokumentasi dengan baik.
“Suksesnya program tidak hanya diukur dari kegiatan di lapangan, tetapi juga dari bagaimana administrasi dikelola dengan tertib. Data yang lengkap akan memudahkan evaluasi dan perencanaan program ke depan,” tegasnya.
Faridah berharap inovasi dan capaian TP PKK Tamalate dapat terus dikembangkan hingga ke tingkat kelurahan. Ia menilai pentingnya pelibatan kader di semua tingkatan agar semangat inovatif dapat tumbuh merata di seluruh wilayah.
“Program seperti ini harus berlanjut ke tingkat kelurahan. Kader di bawah perlu dibina dan dilibatkan agar semangat kerja dan inovasi tidak berhenti di kecamatan saja,” pesannya.
Ia juga menekankan pentingnya kaderisasi berkelanjutan di tubuh organisasi PKK. Menurutnya, regenerasi yang baik menjadi kunci agar setiap program terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kecamatan Tamalate, A. Nina Emil, menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan dan evaluasi dari TP PKK Kota Makassar. Ia menilai kegiatan SMEP sangat bermanfaat sebagai bahan pembelajaran dan refleksi terhadap pelaksanaan 10 Program Pokok PKK.
“Kami sangat berterima kasih atas apresiasi dan masukan yang diberikan. Melalui hasil SMEP ini, kami bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan kami untuk segera diperbaiki. Ini juga menjadi bahan pembelajaran bagi ibu-ibu lurah agar data dan kegiatan di tingkat kelurahan bisa lebih sinkron,” ujar Nina.
