Deskripsi gambar

Pemkot Makassar Matangkan Desain Ducting SJUT untuk Tata Kota Modern dan Bebas Kabel Udara

Wali Kota Munafri Arifuddin Tegaskan Skema Investasi Transparan, 16 Ruas Jalan Jadi Prioritas Awal Proyek

SudutMakassar.id, MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus memperkuat komitmennya dalam menata infrastruktur kota agar lebih rapi, aman, dan modern.

Salah satu langkah strategis adalah perencanaan ducting Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT), sebuah sistem yang menata kabel listrik, telekomunikasi, hingga pipa utilitas agar terintegrasi di bawah tanah.

Proyek ini akan menyasar 16 ruas jalan utama. Persiapan desain dan teknis dibahas dalam rapat koordinasi bersama PT Tiga Permata Bersinar di Kantor Balai Kota Makassar, Kamis (25/9/2025). Rapat dipimpin langsung Wali Kota Munafri Arifuddin, didampingi Sekda Andi Zulkifly Nanda, bersama para kepala OPD terkait.

Munafri menekankan pentingnya perencanaan yang matang agar proyek ducting berjalan berkelanjutan dan transparan.

“Perencanaan harus jelas. Perlu ada batas minimal ruas jalan agar program ini berlanjut. Kalau sudah siap, kita bisa gandeng provider dan investor lain untuk membangun di ruas lainnya,” tegas Munafri.

Sementara itu, Sekda Andi Zulkifly Nanda menyoroti regulasi baru, Permendagri Nomor 7 Tahun 2024, yang mengubah pola biaya dari sewa menjadi retribusi daerah. Dengan aturan ini, kewenangan perhitungan beralih dari Dinas Tata Ruang ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) selaku pemilik aset jalan.

“Skema kerja sama harus jelas, apakah berbasis retribusi atau investasi. Kita harus siapkan model yang sesuai regulasi pusat,” ujarnya.

Dalam pemaparannya, PT Tiga Permata Bersinar menjelaskan bahwa tahap awal proyek akan dimulai awal 2026 dengan mencakup enam ruas jalan strategis, seperti Jalan Boulevard, Pengayoman, Haji Bau, hingga Sultan Hasanuddin.

Setiap 50 meter akan dipasang manhole berisi pipa HDPE dengan tiga jalur mikroduct yang mampu menampung kebutuhan jaringan hingga 5–6 tahun ke depan. Sistem akan dikelola melalui Network Operation Center (NOC) untuk memudahkan deteksi gangguan.

Komisaris PT Tiga Permata Bersinar, Ricky Fandi, menyebutkan bahwa proyek ini akan menjadi “jalan tol menuju smart city”.

“Dengan ducting sharing, kabel udara dipindahkan ke bawah tanah. Kota lebih rapi, modern, dan siap menghadapi kebutuhan digital masa depan,” jelas Ricky.

Estimasi investasi tahap awal mencapai Rp33,4 miliar untuk enam ruas jalan sepanjang 15 kilometer. Sejumlah provider besar, termasuk penyedia layanan internasional, telah menunjukkan minat untuk ikut serta.

Dengan perencanaan ini, Pemkot Makassar optimistis proyek ducting akan menghadirkan kota bebas kabel udara, meningkatkan estetika, memperkuat investasi, sekaligus menjadi fondasi menuju Makassar Smart City.

Deskripsi gambar
Deskripsi gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Deskripsi gambar