Deskripsi gambar

Wali Kota Munafri Tinjau Progres Pabrik Es Pertama di Kepulauan, Siap Beroperasi Akhir Oktober

Pabrik Es Barrang Lompo Jadi Solusi Nelayan Sangkarrang, Dorong Kualitas Hasil Tangkapan dan Ekonomi Lokal

SudutMakassar.id, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, meninjau langsung progres pembangunan pabrik es pertama untuk masyarakat kepulauan, tepatnya di Pulau Barrang Lompo, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Jumat (19/09/2025).

Pabrik es ini digadang-gadang menjadi solusi bagi nelayan untuk menjaga kualitas hasil tangkapan sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat kepulauan.

Dalam kunjungannya, Munafri menegaskan komitmen Pemerintah Kota Makassar untuk meningkatkan fasilitas publik di wilayah kepulauan, guna memangkas kesenjangan antara masyarakat pulau dan daratan.

“Walaupun jarak dengan daratan tidak terlalu jauh, ketimpangan sosial di wilayah kepulauan masih terasa. Karena itu, pemerintah wajib hadir dengan intervensi nyata agar kehidupan masyarakat di Sangkarrang bisa lebih baik,” tegas Munafri.

Salah satunya adalah menghadirkan pabrik es batu yang menjadi proyek strategis bagi nelayan. Pembangunan pabrik es ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkot Makassar dengan perusahaan asal Jepang PT Oriental Consultants Indonesia (OCI), Oriental Consultant’s Global (OC Global), Kyuden Mirai Energy, dan Universitas Hasanuddin.

Fasilitas ini dirancang berkapasitas tiga ton per hari, dilengkapi mesin bertenaga surya dan baterai, serta sistem pengolahan air sumur otomatis.

Dengan keberadaan pabrik es ini, hasil tangkapan nelayan dapat bertahan lebih lama dan memiliki nilai jual lebih tinggi.

“Ini akan menjadi jalan keluar agar kualitas ikan kita bisa memenuhi standar pasar, sehingga nelayan mendapat keuntungan lebih baik,” ujar Munafri.

Ia menambahkan, keberadaan pabrik es bukan hanya mendukung sektor perikanan tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi masyarakat kepulauan.

“Kalau nanti orang banyak datang membeli es di sini, masyarakat pulau bisa menyambut dengan menyediakan kebutuhan mereka. Jadi manfaatnya bukan hanya pada perikanan, tapi juga pergerakan ekonomi lokal,” tambahnya.

Perwakilan OC Global, Michino, menjelaskan bahwa pembangunan dimulai sejak Januari 2025. Mesin es telah melalui tahap uji coba (commissioning), sementara panel surya masih menunggu registrasi SLO.

“Harapannya, akhir Oktober nanti sudah beroperasi penuh dengan tenaga surya dan baterai,” kata Michino.

Ia merinci, produksi es diperkirakan mencapai dua ton per hari dengan kapasitas penyimpanan hingga tiga ton. Pada tahap awal, hasil produksi akan diberikan terlebih dahulu kepada kelompok nelayan terpilih sebagai sarana edukasi pemanfaatan.

“Proses pembuatan es memakan waktu sekitar delapan jam. Setelah produksi stabil, distribusi akan diperluas hingga melibatkan pengepul kecil,” tutup Michino.

Deskripsi gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Deskripsi gambar