SudutMakassar.id, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan urban farming sebagai program unggulan yang wajib diwujudkan di seluruh kecamatan.
Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Urban Farming di Balai Kota Makassar, Kamis (18/9/2025), yang dihadiri Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, Sekda Zulkifly Nanda, Tim Ahli Pemkot, serta 15 camat se-Kota Makassar.
“Setiap kecamatan harus punya contoh nyata yang bisa ditunjukkan kepada tamu yang berkunjung. Kita perlihatkan Makassar sebagai kota inovatif,” tegas Munafri.
Menurutnya, urban farming bukan hanya upaya ketahanan pangan, tetapi juga potensi wisata edukasi, pusat studi banding, serta strategi pengendalian inflasi kota.
Munafri meminta sinkronisasi lintas SKPD agar pengelolaan sampah organik, penyediaan lubang biopori, hingga pembangunan greenhouse berjalan serentak dari tingkat RT/RW, kelurahan, hingga kecamatan.
“Program ini tidak akan berjalan kalau berdiri sendiri. Semua elemen harus tahu tugasnya. Hasilnya harus terukur, baik secara finansial, sosial, maupun dampak bagi masyarakat,” tegasnya lagi.
Ia mencontohkan kawasan Tamalanrea dan Ujung Tanah yang sudah memiliki potensi, serta kandang unggas di Bukit Baruga yang menghasilkan ratusan telur per hari.
Sebagai langkah nyata, Munafri berencana menggelar lomba RT/RW dan kelurahan terbaik tahun depan untuk menilai implementasi urban farming.
Tim Ahli Pemkot, Andi Fadly Arifuddin (Fadly Padi), menambahkan pihaknya telah mengumpulkan para pegiat lingkungan Makassar yang siap mendampingi tanpa menuntut anggaran.
“Membangunkan masyarakat itu membangun kepercayaan. Semakin mereka percaya, semakin besar berkah yang kita dapat,” ujar Fadly.
Dengan kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Pemkot Makassar optimistis menjadikan urban farming sebagai ikon baru kota sekaligus solusi ketahanan pangan dan pengendalian inflasi.