SudutMakassar.id, MAKASSAR — Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian dan pengembangan kain tradisional melalui partisipasi pada ajang Wastra Arajang 2025.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX, berlangsung selama empat hari, mulai 11 hingga 14 September 2025 di Mall Ratu Indah, Makassar.
Mengusung tema “Perayaan yang Memadukan Keindahan dan Keragaman Leluhur Lewat Wastra”, acara ini menjadi wadah ekspresi budaya dari berbagai daerah di Indonesia Timur, khususnya dalam menampilkan kekayaan kain tradisional atau wastra sebagai identitas dan warisan budaya yang tak ternilai.
Ketua Dekranasda Kota Makassar, Melinda Aksa, menilai Wastra Arajang sebagai momentum penting untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kain tradisional.

“Bagi kami, acara ini merupakan jembatan antara tradisi dan modernitas, sebagai wadah pelestarian produk wastra, tenun tradisional yang menjadi bagian penting dari identitas budaya kita,” ujarnya.
Melinda menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperlihatkan keindahan kain tenun, tetapi juga proses panjang penuh makna di balik setiap lembar kain.
“Tenun tradisional bukan hanya selembar kain, tapi tentang memahami perjalanan panjang, kesabaran, dan doa yang ditenun menjadi sebuah mahakarya,” tambahnya.
Ia berharap Dekranasda Makassar dapat terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya, terutama kain tenun.
“Kami ingin membuktikan bahwa tenun bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern tanpa kehilangan identitas budaya,” ucap Melinda.
Melinda juga memberikan apresiasi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX sebagai penyelenggara.
“Ajang Wastra Arajang 2025 bukan hanya panggung selebrasi keindahan kain tradisional, tapi juga bukti bahwa kekayaan budaya dapat terus hidup dan relevan melalui tangan-tangan kreatif bangsa,” jelasnya.
Selain pameran, Dekranasda Makassar turut ambil bagian dalam fashion show yang menjadi salah satu sorotan Wastra Arajang 2025 dengan menampilkan Tenun Lontara dan Tenun Bombang.
Wakil Ketua Harian Dekranasda Makassar, Dewi Andriani, menjelaskan kedua wastra tersebut dipilih karena merepresentasikan karakter masyarakat Bugis-Makassar.

“Tenun Lontara dan Tenun Bombang menggambarkan keteguhan serta ketegaran masyarakat Bugis-Makassar. Motifnya sarat makna dan mencerminkan filosofi hidup kami. Kami bangga bisa menampilkannya di panggung sebesar ini,” ujarnya.
Selain fashion show, Dekranasda Makassar juga menghadirkan berbagai produk unggulan perajin lokal di booth pameran. Produk yang ditampilkan meliputi baju bodo’, sarung tenun, kriya serat alam eceng gondok, kriya kulit, baju lontara, tas lontara, hingga souvenir seperti tumbler, pouch, dan tas lipat.
Antusiasme pengunjung terhadap booth Dekranasda terbilang tinggi. Banyak pengunjung yang tidak hanya melihat, tetapi juga membeli berbagai produk wastra dan kriya.
Dengan kontribusi ini, Dekranasda Makassar kembali menegaskan komitmennya mendukung perajin lokal agar lebih berdaya, kreatif, serta mengangkat wastra sebagai identitas budaya yang terus berkembang.
















