Deskripsi gambar

Wali Kota Munafri: Biringkanaya Simbol Toleransi dan Magnet Baru Makassar

Nuansa Toleransi Hadir dalam Pesta Rakyat Biringkanaya

SudutMakassar.id, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, tampil berbeda dalam pesta rakyat Kecamatan Biringkanaya. Pada malam perayaan tersebut, ia mengenakan busana adat Toraja, yang sarat makna dan simbol kehormatan terhadap tradisi leluhur.

Dengan khidmat, Munafri mengenakan pakaian adat kombinasi cokelat-oranye, dipadu ikat kepala putih-hitam serta selempang kuning. Pakaian ini mencerminkan keanggunan sekaligus penghargaan pada kearifan lokal Toraja. Penampilan ini bukan hanya simbol kedekatan pemimpin dengan masyarakat, tetapi juga bentuk komitmen menjaga kekayaan budaya sebagai identitas bersama.

Acara ini semakin istimewa dengan kehadiran Ketua TP PKK Makassar Melinda Aksa Mahmud, Sekda Kota Makassar Zulkifly Nanda, Wakil Ketua DPRD Makassar Andi Suharmika, Camat Biringkanaya Juliaman, jajaran SKPD, hingga direksi Perumda BUMD.

Pesta rakyat yang digelar dalam rangka HUT RI ke-80 ini berlangsung di De’ Festive Kawasan Summarecon Mutiara, Jl. Rainbow Boulevard, Selasa (26/8/2025) malam. Kegiatan ini menjadi ajang kebersamaan sekaligus ruang merayakan keberagaman budaya yang memperkaya wajah Kota Makassar.

Pesan Penting Tentang Toleransi

Dalam sambutannya, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan pentingnya menjaga nilai toleransi.

“Saya diberikan pakaian adat Toraja. Ini menjadi simbol bagaimana masyarakat di sini menjaga toleransi,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa Kecamatan Biringkanaya adalah contoh nyata kehidupan harmonis dalam keberagaman.

“Di Biringkanaya, masyarakat sangat toleran. Tanpa melihat perbedaan agama, mereka hidup rukun. Insyaallah, ini harus kita jaga dan pertahankan,” lanjutnya.

Biringkanaya, Kawasan Strategis Kota Makassar

Appi juga menyoroti peran Biringkanaya sebagai kawasan strategis yang terus berkembang pesat. Menurutnya, Summarecon menjadi pusat aktivitas masyarakat yang sangat representatif.

“Tempat ini adalah wilayah pengembangan baru di Kota Makassar. Sangat ideal untuk kegiatan outdoor sekaligus ruang interaksi bagi warga,” ujarnya di hadapan ribuan warga.

Lebih dari 2.000 warga hadir dalam pesta rakyat ini, membuktikan Biringkanaya sebagai kecamatan terpadat di Makassar.

“Biringkanaya selalu menjadi sorotan, baik kota, provinsi, bahkan nasional. Karena itu, saya berharap setiap sorotan melahirkan kesan positif,” tegasnya.

Magnet Baru Ekonomi dan Sosial Makassar

Munafri menilai kehadiran kawasan modern di Biringkanaya akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, mengimbangi dominasi kawasan Pantai Losari.

“Kita berharap kepadatan kota tidak hanya di Losari, tetapi juga terpecah ke Biringkanaya. Alhamdulillah, wilayah ini sudah dilirik investor besar seperti Summarecon,” jelasnya.

Ia mengapresiasi pembangunan kawasan terpadu, mulai dari convention hall berkapasitas 7.000–8.000 orang, pusat perbelanjaan (mall), hingga sekolah dasar.

“Ini aset yang harus dijaga bersama, bukan hanya oleh Summarecon, tapi juga masyarakat Biringkanaya. Semakin banyak orang hadir, maka perputaran ekonomi akan terus tumbuh,” ungkapnya.

Namun, Munafri mengingatkan agar pembangunan ini memberi manfaat langsung kepada warga. Ia berharap manajemen Summarecon memberi ruang kerja bagi masyarakat sekitar serta mengelola sampah secara optimal melalui kolaborasi pemerintah dan warga.

Pesta Rakyat Meriah, Tampilkan Nuansa Kebersamaan

Pesta rakyat berlangsung meriah dan menjadi simbol optimisme bahwa Biringkanaya siap menjadi magnet baru perkembangan Makassar.

Tak hanya hadir, Wali Kota Munafri juga menyatu dengan warga lewat penampilan di atas panggung. Ia membawakan lagu “Kamu Nggak Sendirian” yang dipopulerkan grup band Tipe-X. Suasana pun pecah meriah dengan tepuk tangan dan sorak sorai ribuan warga yang larut dalam kegembiraan malam itu.

Deskripsi gambar
Deskripsi gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Deskripsi gambar