SudutMakassar.id, MAKASSAR – Pengelolaan sampah berkelanjutan harus dimulai sejak dari sumbernya. Pemilahan sampah di rumah tangga, pasar, sekolah, hingga kantor menjadi langkah awal yang sangat penting untuk mengurangi timbulan sampah.
Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi-Maluku (Pusdal LH Suma) Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Dr. Azri Rasul, menegaskan perlunya edukasi kepada masyarakat agar tumbuh kesadaran bersama dalam mengelola sampah secara benar dan bertanggung jawab.
“Kalau kita bisa menyelesaikan sampah di hulu, persoalan di hilir akan jauh lebih ringan. Pemilahan sejak rumah tangga adalah kunci,” tegas Azri, Rabu (27/8/2025).
KLH dan Pemkot Makassar Sepakat Perkuat Tata Kelola Sampah
Dalam kunjungannya, Dr. Azri diterima langsung oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar, Helmy Budiman. Pada kesempatan ini, Azri kembali menekankan pentingnya pengelolaan sampah mulai dari hulu, yakni rumah tangga, sekolah, pasar, hingga perkantoran.
Ia menilai, salah satu langkah fundamental adalah membiasakan masyarakat melakukan pemilahan sampah sejak awal. Edukasi publik harus terus digencarkan agar warga memahami cara mengelola sampah secara benar dan berkelanjutan.
Optimalkan Fasilitas TPS 3R dan Inisiatif Masyarakat
Selain pengelolaan di hulu, Azri juga mendorong optimalisasi pengolahan di bagian tengah. Ia mencontohkan keberadaan TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang telah berjalan di beberapa daerah harus dimanfaatkan maksimal.
“Makassar sebenarnya punya banyak peluang. Ada bank sampah, pengolahan organik dengan maggot, hingga pemilahan plastik. Tinggal bagaimana ini ditingkatkan dan diintegrasikan agar memberi manfaat lebih besar,” jelasnya.
TPA dan Visi Kota Bersih, Hijau, dan Sehat
Pada bagian hilir, Azri menilai Pemkot Makassar sudah menunjukkan komitmen dalam perbaikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), mulai dari pengelolaan gas metan, penanganan air lindi, hingga perbaikan fisik landfill. Langkah ini sejalan dengan visi Wali Kota Makassar mewujudkan kota bersih, hijau, dan sehat.
Ia juga menyebut, konsistensi Pemkot Makassar dalam tata kelola sampah membuka peluang meraih penghargaan nasional seperti Adipura. Namun, ia menegaskan bahwa tujuan utama adalah menghadirkan lingkungan sehat bagi masyarakat.
“Kalau semua dikerjakan maksimal, penghargaan akan datang dengan sendirinya. Yang terpenting Makassar benar-benar menjadi kota bersih, hijau, dan sehat,” ujarnya.
Komitmen Pemkot Makassar dan Aksi Konkret
Pertemuan ini menjadi momentum penguatan kolaborasi KLH dan Pemkot Makassar untuk menciptakan tata kelola sampah berkelanjutan. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa masalah sampah adalah tanggung jawab bersama yang harus ditangani serius.
“Persoalan sampah tidak bisa hanya tugas pemerintah. Semua pihak harus bergerak bersama dari rumah tangga agar Makassar benar-benar bersih, hijau, dan sehat,” kata Munafri.
Ia menambahkan, Pemkot Makassar sudah menyiapkan langkah konkret seperti penambahan armada pengangkut, penyediaan komposter rumah tangga, dan pengembangan sentra maggot untuk pengolahan sampah organik.
“Harapan saya, sinergi dengan pemerintah pusat dan masyarakat semakin memperkuat pengelolaan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan,” tandasnya.