SudutMakassar.id MAKASSAR – Bunda PAUD Kota Makassar, Melinda Aksa, mengajak orang tua dan guru untuk lebih peduli dan berperan aktif dalam mencegah kekerasan terhadap anak, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan sekitar.
Ajakan tersebut ia sampaikan saat membuka Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Anak di Rumah dan di Sekolah yang digelar Pokja Bunda PAUD Kota Makassar di Hotel Novotel, Rabu (27/8/2025).
Acara ini dihadiri jajaran pengurus Pokja Bunda PAUD Makassar, Bunda PAUD Kecamatan, kepala PAUD Negeri, para guru PAUD, sejumlah orang tua, forum anak, dan organisasi wanita.

Dalam sambutannya, Melinda mengungkapkan bahwa kasus kekerasan terhadap anak di Kota Makassar masih sering terjadi. Ironisnya, pelaku kekerasan umumnya berasal dari lingkungan terdekat.
“Tidak jarang pelaku justru berasal dari orang tua, keluarga, maupun guru. Kondisi ini menjadi alarm serius yang harus segera kita respon bersama,” tegas Melinda.
Ia mencontohkan kasus seorang anak yang menjadi pelaku pelecehan setelah bertahun-tahun mengalami kekerasan seksual dari guru mengajinya.
Menurutnya, hal ini membuktikan adanya lingkaran kekerasan yang berulang dan berpotensi melahirkan generasi baru korban sekaligus pelaku.
Hukuman Pelaku Ringan, Lingkaran Kekerasan Harus Diputus
“Sayangnya, hukuman terhadap pelaku sering kali ringan. Bahkan identitas pelaku kerap disamarkan, sehingga masyarakat sulit mengenali dan waspada. Padahal kekerasan bukan hanya melukai fisik, tapi juga meninggalkan trauma mendalam,” ujarnya.

Melinda menekankan bahwa orang tua dan guru harus memahami perannya dalam mendidik anak. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga belajar mengenali tahap perkembangan anak.
“Lingkungan sekitar juga berperan besar, terutama bagi anak yang rentan pengaruh teman sebaya. Karena itu, peran keluarga, sekolah, dan masyarakat harus saling melengkapi,” tambahnya.
Dorong Masyarakat Berani Melapor dan Bertindak
Melinda berharap masyarakat berani melapor dan bertindak saat melihat kekerasan terhadap anak. Hal ini penting agar korban segera mendapatkan perlindungan dan pendampingan.
“Orang tua harus berani tegas demi masa depan anak. Tegas bukan berarti keras, tetapi hadir memberi arahan dan batasan. Semoga melalui sosialisasi ini, peserta bisa mempraktikkan ilmunya di rumah dan menyebarkannya ke masyarakat,” ujarnya.

Materi Lengkap: Pencegahan Hingga Pemulihan Trauma Anak Korban Kekerasan
Sosialisasi ini menghadirkan Lusia Palulungan sebagai narasumber pertama yang membahas bentuk-bentuk kekerasan anak, dampak jangka panjang, serta strategi pencegahan kekerasan di rumah dan sekolah.
Lusia juga menekankan pentingnya pemahaman hukum. “Masyarakat harus berani melapor jika melihat kekerasan, sekaligus mengetahui jalur perlindungan yang tersedia bagi korban,” jelasnya.
Pemateri kedua, Dr. Dian Novita Siswanti, staf pengajar Fakultas Psikologi UNM, memaparkan strategi pemulihan trauma anak korban kekerasan.
“Dukungan keluarga adalah kunci utama. Anak yang merasa dicintai, diterima, dan dipeluk hangat akan lebih cepat pulih dari luka batin akibat kekerasan,” katanya.
Acara Semarak, Ada Penampilan Anak PAUD dan Booth UMKM
Acara ini juga dimeriahkan penampilan gerak dan lagu “Sentuhan Baik dan Sentuhan Tidak Baik” oleh murid TK ke-5 PAUD Negeri Kota Makassar. Selain itu, berbagai booth UMKM ikut meramaikan kegiatan ini.
















