SudutMakassar.id, MAKASSAR – TP PKK Kota Makassar menggelar talkshow Pasangan Usia Subur dalam rangkaian Gebyar PKK memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53. Acara berlangsung di Atrium Trans Studio Mall Makassar, Sabtu (23/8/2025).
Talkshow ini menjadi bagian dari program Pokja IV TP PKK Kota Makassar yang fokus pada bidang kesehatan. Hadir sebagai narasumber yakni Dr. dr. Muh Irwan Gunawan, Sp.B(K)Onk dan Dr. Eka Nurbani, Sp.OG(K), dengan moderator Dr. Salwa Mochtar.
Edukasi Kesehatan di Ruang Publik
Ketua Pokja IV TP PKK Kota Makassar, Indira Purnamasari, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk edukasi kesehatan masyarakat. Pemilihan ruang publik sebagai lokasi kegiatan bertujuan agar informasi bisa menjangkau lebih banyak warga.
“Kami ingin masyarakat lebih mudah mendapatkan edukasi tentang kesehatan, khususnya kanker payudara dan keluarga berencana. PKK hadir untuk mendukung keluarga sehat dan sejahtera,” ujar Indira.
Ia menuturkan, isu kesehatan reproduksi sering dianggap tabu. PKK, menurutnya, berperan memecah stigma tersebut melalui forum diskusi terbuka.
“Kalau kita tidak membicarakan hal penting ini, banyak keluarga akan kekurangan informasi yang seharusnya diketahui sejak dini,” jelasnya.
Pencegahan Lebih Baik daripada Pengobatan
Indira menekankan bahwa pencegahan harus dimulai dari keluarga sebagai lingkungan pertama yang membentuk pola hidup sehat.
“Harapan kami, setelah mengikuti talkshow ini, masyarakat tidak hanya tahu, tetapi juga mau menerapkan langkah pencegahan di rumah masing-masing,” tambahnya.
Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara
Dalam pemaparannya, Dr. Muh Irwan Gunawan, spesialis kanker, menegaskan pentingnya deteksi dini sebagai langkah efektif menekan angka kematian akibat kanker payudara.
Menurutnya, kanker payudara memiliki tahapan berbeda mulai dari stadium dini, lanjut lokal, hingga metastasis, yang membutuhkan penanganan sesuai kondisi.
Ia menjelaskan bahwa gerakan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis) tidak cukup untuk memastikan seseorang bebas dari kanker.
“Yang paling penting adalah skrining kanker payudara melalui imaging. Ini bisa mendeteksi kelainan sebelum menimbulkan keluhan,” jelasnya.
Irwan menambahkan, pemeriksaan USG mammae dan mamografi sangat bermanfaat dalam menemukan kanker lebih awal. Pemeriksaan dianjurkan mulai usia 35 tahun, dilakukan rutin setahun sekali pada usia 40–50 tahun, dan setiap dua tahun sekali setelah usia 50 tahun.
Program Keluarga Berencana Jaga Kualitas Hidup
Sementara itu, Dr. Eka Nurbani, dokter spesialis kandungan, memaparkan manfaat program keluarga berencana (KB).
Menurutnya, kontrasepsi membantu ibu terhindar dari kehamilan berisiko, anak dapat tumbuh optimal dengan gizi tercukupi, dan keluarga lebih siap secara ekonomi.
“Keluarga berencana bukan hanya tentang menunda kelahiran, tetapi juga memastikan kualitas hidup keluarga terjaga,” ujarnya.
Ia memaparkan berbagai jenis kontrasepsi mulai dari metode alami, non-hormonal seperti kondom dan IUD tembaga, hingga metode hormonal seperti pil KB, suntik, implan, IUD hormonal, serta sterilisasi (tubektomi dan vasektomi).
Menurutnya, metode kontrasepsi jangka panjang seperti IUD, implan, dan sterilisasi lebih efektif dalam membantu keluarga merencanakan masa depan.
“Kami mendorong pasangan usia subur memilih metode kontrasepsi jangka panjang karena lebih praktis, aman, dan tingkat keberhasilannya tinggi,” tegas Eka.
Antusiasme Masyarakat Tinggi
Sepanjang acara, antusiasme masyarakat terlihat sangat tinggi. Peserta aktif mengajukan pertanyaan seputar deteksi dini kanker payudara hingga pemilihan kontrasepsi sesuai kondisi kesehatan.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting bagi PKK untuk terus hadir memberikan edukasi kesehatan, sekaligus memperkuat peran keluarga sebagai garda terdepan dalam menciptakan masyarakat sehat.
