SudutMakassar.id, MAKASSAR – Suasana penuh kehangatan terasa ketika Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menghadiri kegiatan nonton bareng film Penantian Buah Hati bersama Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, Kamis (21/08/2025), di XXI Mall Ratu Indah Makassar.
Kegiatan ini tidak sekadar menjadi hiburan semata, melainkan juga wadah mempererat silaturahmi antara jajaran pengurus PKK dan masyarakat. Selain itu, acara ini menjadi bentuk apresiasi nyata terhadap karya perfilman anak bangsa yang sarat makna kehidupan.
Kisah Penuh Haru dan Inspirasi
Film Penantian Buah Hati menuturkan kisah mendalam tentang doa, perjuangan, serta pengorbanan pasangan yang mendambakan kehadiran seorang anak. Cerita penuh haru ini sukses mengundang empati dan menyentuh hati para penonton.
Pesan Moral dari Aliyah Mustika Ilham
Dalam kesempatan itu, Aliyah Mustika Ilham menegaskan bahwa film tersebut bukan hanya tontonan, melainkan juga tuntunan yang memberikan pesan moral berharga.
“Film ini sungguh menyentuh. Banyak pasangan di luar sana yang menjalani perjuangan panjang demi mendapatkan buah hati. Semoga film ini menghadirkan semangat, menguatkan hati, dan memberi inspirasi bagi mereka untuk terus berdoa dan berikhtiar,” ujarnya penuh haru.
Suasana Akrab dan Penuh Kekeluargaan
Acara yang dihadiri pengurus TP PKK, tokoh perempuan, hingga sejumlah undangan berlangsung dalam suasana akrab dan penuh kekeluargaan. Tawa, haru, dan kebersamaan tampak mewarnai ruangan hingga layar bioskop kembali redup di akhir pemutaran film.
Ruang Refleksi dan Kebersamaan
Nonton bareng ini juga menjadi ruang refleksi bersama bahwa di balik setiap doa dan penantian, terdapat kekuatan cinta serta keteguhan hati yang patut diapresiasi. Momen tersebut mengingatkan seluruh hadirin bahwa keluarga adalah sumber kekuatan utama dalam menghadapi setiap ujian hidup.
Harapan untuk Kesadaran Sosial
Bagi Aliyah Mustika Ilham, kegiatan semacam ini diharapkan mampu membuka ruang diskusi dan meningkatkan kesadaran sosial mengenai pentingnya saling mendukung antar keluarga dan masyarakat. Dengan demikian, kebersamaan bukan hanya terjalin di dalam ruang sinema, tetapi juga hadir nyata dalam kehidupan sehari-hari.
