SudutMakassar.id, JAKARTA – Pokja Bunda PAUD Kota Makassar melaksanakan kunjungan studi tiru ke PAUD Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam rangka belajar dari praktik baik mewujudkan layanan PAUD berkualitas yang holistik dan ramah anak, Rabu (20/8/2025).
Rombongan dipimpin langsung oleh Ketua Pokja Bunda PAUD Kota Makassar, Titin Florentina, bersama jajaran pengurus serta lima kepala sekolah PAUD Negeri di Kota Makassar.
Sambutan Hangat dan Tujuan Studi Tiru
Sesampainya di lokasi, rombongan disambut oleh Ketua Pengelola Yayasan Bidang Pendidikan Nonformal, Rifati Gutam, bersama jajaran guru dan tenaga pendidik.
Dalam sambutannya, Titin Florentina menegaskan bahwa kunjungan ini penting untuk memperkuat mutu layanan PAUD di Makassar.
“Sebagai Pokja Bunda PAUD, kami menyadari bahwa untuk mewujudkan pendidikan anak usia dini yang berkualitas, kita perlu belajar dari praktik baik lembaga unggul, salah satunya PAUD Dikdasmen,” ujarnya.
Titin menjelaskan bahwa terdapat tiga tujuan utama dari kegiatan studi tiru ini. Pertama, menggali praktik baik dalam pengelolaan PAUD yang telah berjalan sistematis di bawah naungan Kemendikbud. Kedua, meningkatkan kapasitas Pokja Bunda PAUD dalam menerapkan konsep PAUD holistik integratif dan sekolah ramah anak, sehingga layanan benar-benar menyentuh seluruh aspek tumbuh kembang anak. Ketiga, memperkuat jejaring dan kolaborasi antar-lembaga pendidikan untuk mewujudkan PAUD berkelanjutan.
Pengalaman Berharga untuk Makassar
“Kami percaya pengalaman ini akan menjadi inspirasi sekaligus dorongan untuk terus memperbaiki diri. Karena sejatinya, investasi terbesar bagi bangsa adalah bagaimana mendidik anak sejak usia dini dengan kasih sayang, keteladanan, dan kesungguhan,” tambah Titin.
Sementara itu, Rifati Gutam menyampaikan terima kasih atas kunjungan rombongan Pokja Bunda PAUD Makassar. Ia berharap kegiatan ini mempererat silaturahmi sekaligus membuka peluang kerja sama ke depan.
Filosofi dan Konsep Layanan PAUD Dikdasmen
Rifati menjelaskan bahwa lembaga ini awalnya berizin sebagai TPA (Tempat Pendidikan Anak) dan kemudian berkembang menjadi PAUD dengan filosofi “dari titik nol”. Saat ini, PAUD tersebut berada di bawah naungan Dharma Wanita Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta secara teknis dibina oleh Direktorat PAUD.
Menurutnya, lembaga ini lahir sebagai solusi bagi karyawan Kemendikbud yang sibuk dengan aktivitas kerja dan menghadapi kemacetan ibu kota, sehingga membutuhkan layanan pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan bagi anak.
“PAUD ini hadir sebagai keluarga kedua yang menyediakan layanan pendidikan, pengasuhan, perlindungan, kesehatan, serta kenyamanan anak,” ujarnya.
Konsep layanan yang diterapkan adalah holistik-integratif, dengan jam belajar penuh sejak pukul 08.00 hingga 16.00, menyesuaikan jam kerja orang tua. Selain itu, anak-anak mendapatkan asupan gizi seimbang, mulai dari sayur, lauk, karbohidrat, hingga tambahan telur dan susu.
Peninjauan Fasilitas dan Komitmen untuk Berbenah
Kunjungan dilanjutkan dengan peninjauan kelas, di mana rombongan melihat langsung proses pembelajaran dan fasilitas pendukung. Diskusi juga digelar untuk membahas program rutin seperti pemeriksaan kesehatan bulanan, penguatan karakter, hingga kegiatan ramah anak lainnya.
Setelah kegiatan berakhir, Titin Florentina menegaskan bahwa banyak pembelajaran penting yang dapat diterapkan di Makassar.
“Kami akan menyerap hal-hal positif yang ada di sini dan berkomitmen untuk mengaplikasikannya di Makassar demi terwujudnya PAUD yang holistik, ramah anak, serta mendukung tumbuh kembang anak secara optimal,” tutupnya.
