SudutMakassar.id, MAKASSAR – Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Abd Haris Zainuddin, M.Pd., menyampaikan apresiasi atas kebijakan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti yang melarang murid SD bermain Roblox. Menurutnya, langkah ini penting untuk melindungi anak dari konten berbahaya.
“Langkah Pak Menteri patut diapresiasi. Roblox memang memiliki game dengan unsur kekerasan, tembak-tembakan, dan interaksi yang kadang mengandung kata-kata kasar,” ujar Abd Haris di Makassar, Ahad (10/8/2025).
Ia menjelaskan, anak usia sekolah dasar secara psikologis belum sepenuhnya mampu membedakan realitas dan fiksi. Teori Bandura menunjukkan bahwa anak mudah meniru perilaku yang mereka lihat dalam game.
Selain itu, literasi digital anak Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini membuat pendampingan orang tua dan pembatasan konten menjadi sangat penting. Pernyataan Mendikdasmen, kata Haris, sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Perlindungan Anak di Era Digital.
Meski mendukung kebijakan tersebut, ia mengingatkan bahwa pelarangan total bisa menghilangkan manfaat positif Roblox. Platform ini memiliki sisi edukatif, seperti belajar coding, desain, hingga kolaborasi.
“Dengan seleksi konten dan bimbingan orang tua, Roblox bisa dimanfaatkan untuk tujuan positif,” tambahnya.
Haris menyarankan agar kebijakan diarahkan untuk membatasi akses anak di bawah 13 tahun hanya pada game berlabel aman. Ia juga mengusulkan pengembangan game lokal ramah anak, bahkan konten edukasi buatan guru dan siswa.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, platform game, dan masyarakat dalam mengawasi konten. Kanal pengaduan nasional juga perlu dibentuk untuk melaporkan game yang melanggar aturan.
Selain seleksi konten, Haris mengingatkan perlunya pengaturan durasi bermain agar anak tidak kecanduan. Literasi digital, lanjutnya, harus masuk ke dalam kurikulum sekolah dasar.
“Kita jangan alergi terhadap teknologi. Yang penting adalah bagaimana mengendalikannya untuk kebaikan,” ujarnya.
Sebagai penutup, Haris menegaskan bahwa Unismuh Makassar siap berkontribusi dalam pembuatan materi literasi digital serta pelatihan bagi guru dan orang tua. Dengan begitu, kebijakan pemerintah dapat berjalan efektif dalam melindungi sekaligus memberdayakan anak di era digital.
















