Deskripsi gambar

Ritual Appasili Meriahkan Festival Bulan Budaya 2025 di Museum Kota Makassar

Festival Bulan Budaya 2025 dibuka dengan ritual appasili di Museum Kota Makassar, menggabungkan tradisi Bugis-Makassar dan Hindu Bali sebagai simbol pembersihan dan penyucian tempat

SudutMakassar.id, MAKASSAR – Suasana penuh khidmat dan nuansa budaya menyelimuti Museum Kota Makassar pada Kamis, 14 Agustus 2025, saat digelarnya ritual appasili sebagai pembuka Festival Bulan Budaya 2025. Tradisi ini menjadi simbol pembersihan dan penyucian tempat sebelum rangkaian acara budaya dimulai.

Acara diawali dengan laporan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Andi Pattiware, S.Stp., MM, yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan festival. Ia menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat kecintaan masyarakat terhadap warisan budaya lokal sekaligus memperkenalkan kekayaan tradisi Makassar kepada generasi muda.

Selanjutnya, Asisten III Pemerintah Kota Makassar, Dr. Firman Hamid Pagarra, S.Stp., M.Pub.Pol, mewakili Wali Kota Makassar, secara resmi membuka acara. Dalam sambutannya, Firman mengungkapkan harapannya agar Museum Kota Makassar semakin nyaman dikunjungi dan menjadi sumber referensi bagi pelajar maupun masyarakat umum.

“Museum Kota harus menjadi tempat yang hidup, nyaman, dan bisa menjadi sumber pembelajaran sejarah bagi generasi sekarang dan mendatang,” ujar Firman.

Usai pembukaan, Firman bersama Andi Pattiware memimpin ritual appasili di setiap ruangan Museum Kota Makassar. Ritual ini merupakan tradisi adat Bugis-Makassar yang berfungsi sebagai simbol pembersihan dan perlindungan dari energi negatif. Uniknya, acara ini juga diwarnai dengan ritual appasili versi Hindu Bali, yang biasanya digunakan dalam upacara-upacara penting keagamaan Hindu, sehingga menghadirkan nuansa multikultural yang harmonis.

Andi Pattiware menuturkan bahwa Festival Bulan Budaya tahun ini tidak hanya menampilkan ritual pembuka, tetapi juga menghadirkan karnaval budaya pada sore hari dan Launching “Night at the Museum” pada malam harinya. Program Night at the Museum ini akan menjadi agenda rutin setiap Sabtu malam, memberi kesempatan bagi warga dan wisatawan menikmati museum di waktu yang berbeda dan lebih interaktif.

“Kami ingin Museum Kota menjadi pusat kegiatan budaya yang hidup, bukan hanya tempat menyimpan benda bersejarah, tetapi juga ruang berkumpulnya berbagai komunitas seni dan budaya,” ungkapnya.

Festival Bulan Budaya 2025 ini menjadi momentum penting bagi Kota Makassar untuk memperkuat citra sebagai kota dengan keberagaman budaya yang kaya. Perpaduan tradisi lokal Bugis-Makassar dan budaya Hindu Bali dalam ritual appasili menjadi simbol persatuan dan penghormatan terhadap warisan leluhur, sekaligus mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikannya.

Deskripsi gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Deskripsi gambar