Deskripsi gambar

Dinas Kebudayaan Makassar Gencarkan Program Museum Keliling 2025, Ajak Pelajar Kenali Sejarah Kota

Perkenalkan Koleksi Museum Kota Makassar dan Tumbuhkan Minat Generasi Muda Terhadap Sejarah Lokal

SudutMakassar.id, MAKASSAR – Dinas Kebudayaan Kota Makassar sepanjang 2025 menggelar program Museum Keliling sebagai upaya memperkenalkan Museum Kota Makassar kepada pelajar, khususnya tingkat SD hingga SMP. Program ini dirancang untuk menumbuhkan minat generasi muda terhadap sejarah sekaligus mengenalkan koleksi dan peran museum dalam merekam perkembangan Kota Makassar dari masa ke masa.

“Anak-anak kita sebagai generasi penerus tidak boleh melupakan sejarah. Dengan program ini, mereka bisa mengetahui keberadaan Museum Kota Makassar, sehingga kita berharap mereka berkunjung langsung dan melihat koleksinya,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Makassar Andi Patiware, Sabtu (9/8).

Ware—sapaan akrabnya—menjelaskan, isi museum mencakup sejarah Kota Makassar sejak masa kolonial Belanda hingga pemerintahan modern. Menurutnya, pengetahuan sejarah akan lebih mudah dipahami jika pelajar menyaksikan secara langsung benda dan dokumen yang tersimpan di museum.

Terpisah, Sekretaris Dinas Kebudayaan Syahruddin menuturkan bahwa program Museum Keliling akan digelar sebanyak 10 kali dalam setahun, menyasar sekolah-sekolah yang sulit dijangkau, terutama di wilayah pinggiran.

“Kalau memungkinkan, kami juga akan menjemput pelajar untuk berkunjung ke museum menggunakan bus yang tersedia,” jelas Syahruddin.

Diketahui, Dinas Kebudayaan Makassar meresmikan program Museum Keliling di SMP Kartika Chandra Kirana, Selasa (5/8). Pada kegiatan ini, dihadirkan narasumber seperti peneliti Indonesia–Australia yang memaparkan hubungan historis Makassar dan Australia sejak dua abad lalu.

“Penyampaian materi dilakukan dengan bahasa yang mudah dipahami, sehingga pelajar antusias mendengarkan dan bertanya,” ungkap Syahruddin yang akrab disapa Allu.

Program ini diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan pelajar pada sejarah dan budaya lokal, sekaligus memperkuat identitas Makassar sebagai kota berbudaya dan inklusif. (*)

Deskripsi gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Deskripsi gambar