SudutMakassar.id, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan pentahelix untuk mendukung pemenuhan kebutuhan kantong darah di Kota Makassar maupun di wilayah Sulawesi Selatan secara keseluruhan.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri kegiatan donor darah yang digelar oleh Kodim 1408/Makassar dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-80, pada Kamis (7/8/2025), di Jalan Lanto Daeng Pasewang.
“Kita tidak bisa berpikir sektoral dalam menangani kebutuhan darah. Ini bukan sekadar seremoni, tapi menyangkut kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama,” ujar Munafri dalam sambutannya.
Pentahelix Jadi Kunci Sinergi
Menurut Munafri, skema pentahelix yang melibatkan unsur pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan TNI/Polri adalah kunci strategis dalam menjawab isu kemanusiaan, terutama dalam menyediakan pasokan darah yang stabil dan mencukupi.
Ia juga mengapresiasi Kodim 1408/Makassar yang berhasil memfasilitasi ruang aksi sosial yang sangat dibutuhkan masyarakat. Kolaborasi yang kuat, lanjut Munafri, menjadi dasar menjaga stabilitas sosial dan menjawab kebutuhan masyarakat di kota dengan populasi lebih dari 1,4 juta jiwa.
“Masyarakat kita peduli, tapi perlu ruang dan fasilitasi. Kegiatan ini adalah contoh nyata dari sinergi positif itu,” tambahnya.
Target 6.000 Kantong per Bulan
Dalam kesempatan tersebut, Munafri mengutip data dari Ketua PMI Sulsel, yang mencatat bahwa kebutuhan darah di Makassar mencapai sekitar 6.000 kantong per bulan, sementara kebutuhan seluruh provinsi mencapai 16.000 kantong.
“Ini bukan hanya tanggung jawab PMI, tapi tugas bersama. Maka ke depan, Pemkot Makassar siap menyumbang lebih dari 50 persen dari target kebutuhan darah tersebut,” tegasnya.
Donor Rutin & Edukasi Berkelanjutan
Wali Kota juga menyoroti pentingnya edukasi berkelanjutan kepada masyarakat terkait manfaat donor darah, baik dari sisi kesehatan maupun spiritual. Ia menyebut potensi pendonor di Makassar sangat besar, hanya saja perlu sistem yang lebih baik.
“Donor darah itu menyehatkan dan juga bernilai ibadah. Edukasi dan sosialisasi harus terus diturunkan ke masyarakat secara konsisten,” jelas Munafri.
Jadwal Tetap untuk Donor Darah
Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang, Pemkot Makassar berencana untuk menyusun ulang sistem donor darah agar menjadi kegiatan rutin dengan jadwal tetap setiap bulan. Dengan begitu, masyarakat dapat berdonor secara lebih terorganisir, dan PMI bisa menjangkau lebih banyak lokasi.
“Ke depan, setiap bulan harus ada jadwal donor darah. PMI tinggal datang dan darah langsung bisa dikumpulkan. Ini bukan hanya memudahkan PMI, tapi juga masyarakat,” pungkasnya.
Di akhir sambutannya, Munafri menyampaikan rasa terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini, dan berharap agar kegiatan donor darah menjadi agenda tahunan yang terus dilanjutkan dan dikembangkan.