SudutMakassar.id, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menerima kunjungan dari jajaran pengurus dan anggota Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) di Baruga Angin Mamiri, Rumah Jabatan Wali Kota, Jumat (1/8/2025).
Pertemuan ini dihadiri oleh para guru besar dan dosen Ilmu Komunikasi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, sekaligus menjadi rangkaian akhir Kongres Nasional ASPIKOM 2025 yang berlangsung di Kota Makassar.
Dalam sambutannya, Munafri yang akrab disapa Appi, menegaskan bahwa Makassar bukan kota gaduh seperti yang selama ini terkesan di media.
“Banyak yang menyebut Makassar kota demonstrasi. Padahal kenyataannya, kota ini aman, damai, dan nyaman dikunjungi,” ungkap Munafri.
Ia menambahkan bahwa wajah kota kini semakin tertata. Hal ini berkontribusi besar dalam membangun citra positif Makassar sebagai kota yang ramah terhadap tamu dan wisatawan.
“Makassar tumbuh pesat. Pertumbuhan ekonominya bahkan konsisten di atas rata-rata nasional. Ini membuktikan bahwa kota ini berkembang dan terbuka bagi siapa saja,” ujarnya.
Di hadapan para akademisi, Munafri juga menekankan kekayaan budaya Makassar yang menjadikannya sebagai kota bersejarah sekaligus modern.
“Makassar bukan hanya pusat ekonomi, tetapi juga kota dengan peradaban yang kuat. Kita punya bahasa sendiri, aksara sendiri, dan budaya yang masih hidup,” tuturnya.
Kunjungan ASPIKOM menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antara dunia akademik dan pemerintah kota. Munafri berharap kolaborasi ini bisa melahirkan narasi komunikasi publik yang konstruktif dan edukatif.
Ketua ASPIKOM periode 2025–2028, Prof. Anang Sujoko, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari Pemerintah Kota Makassar.
“Kami merasa sangat dihargai. Kongres berjalan lancar, suasananya damai, dan warga sangat ramah. Makassar benar-benar menginspirasi,” ujar Prof. Anang.
Ia juga menaruh harapan terhadap kelanjutan kepemimpinan Munafri yang dinilai mampu membawa kota ini semakin maju.
“Kami doakan semoga Pak Wali terus sukses, dan kepemimpinannya dapat berlanjut demi kebaikan kota ini,” tambahnya.
Sementara itu, akademisi Universitas Hasanuddin, Prof. Muhammad Akbar, mencatat bahwa lebih dari 200 peserta kongres hadir di Makassar dan merasa puas dengan penyelenggaraan acara.
“Peserta sangat menikmati suasana kota, termasuk kulinernya yang bisa dinikmati 24 jam. Kami berharap kesan ini membekas positif bagi semua,” singkatnya.
















