SudutMakassar.id, MAKASSAR – Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menerima audiensi dari Forum Pekerja Sosial Masyarakat (FPSM) Kota Makassar di ruang kerjanya, Kantor Wali Kota Makassar, Senin (28/7/2025).
Audiensi ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus penyampaian capaian kinerja FPSM dan permohonan dukungan atas rencana syukuran 1 tahun berdirinya organisasi tersebut.
FPSM yang genap berusia satu tahun pada 5 Agustus 2025 telah menunjukkan kontribusi nyata dalam bidang sosial. Organisasi ini membantu masyarakat, khususnya dalam pendampingan pengurusan administrasi layanan kesehatan seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) serta penanganan berbagai persoalan sosial lainnya.
Dengan kekuatan 532 relawan — mayoritas ibu-ibu dari seluruh kelurahan di Makassar — FPSM menjelma sebagai kekuatan sosial akar rumput yang berdampak langsung pada masyarakat.
“Organisasi seperti FPSM ini sangat membantu pemerintah dalam menjangkau kelompok rentan. Saya mengapresiasi dedikasi para relawan, terutama para ibu hebat yang menjadi garda terdepan pelayanan sosial berbasis komunitas,” ujar Aliyah Mustika Ilham.
Aliyah menilai peran FPSM sangat relevan dengan visi Pemerintah Kota Makassar dalam menciptakan kota yang unggul, aman, inklusif, dan berkelanjutan.
Terkait rencana syukuran 1 tahun FPSM yang akan digelar di Wira Jaya, Jalan AP Pettarani, Aliyah menyampaikan dukungan penuh.
“Saya mendukung pelaksanaan kegiatan ini, bukan hanya sebagai perayaan, tetapi sebagai momentum memperkuat sinergi antara pemerintah dan komunitas sosial. FPSM harus terus diberdayakan agar manfaatnya semakin meluas,” tambahnya.
Audiensi ini juga dihadiri Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Andi Bukti, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Isdiana Anwar.
Dari pihak FPSM hadir Ketua FPSM Syarifuddin Akbar, Sekretaris Nurhaedah, Bendahara Muliaty Bella, serta para Koordinator Kecamatan (Korcam) dari Biringkanaya dan Makassar, yakni Sridahliah dan Salmia.
Aliyah menegaskan bahwa Pemerintah Kota Makassar berkomitmen untuk terus membuka ruang partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan sosial.
“Kita harus membangun Makassar bersama, dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Inilah wajah kota yang inklusif dan peduli,” tutup Aliyah.
