Deskripsi gambar

Ketua TP PKK Makassar Dorong UMKM Busana Lokal Naik Kelas Lewat Inovasi dan Pendampingan

Fokus pada Pemberdayaan Perempuan dan Pelestarian Wastra Khas Bugis-Makassar

SudutMakassar.id, MAKASSAR – Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemajuan UMKM busana lokal melalui pendampingan intensif dan inovasi berkelanjutan.

Hal ini disampaikannya saat membuka Kegiatan Pengembangan dan Pendampingan Usaha Busana Lokal, Jumat (18/7/2025), di Gedung PKK Kota Makassar. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program kerja Pokja III TP PKK Makassar, yang melibatkan pengurus PKK kelurahan dan pelaku UMKM sektor fesyen di kota ini.

Mendorong Ekonomi Keluarga Lewat Pemberdayaan Perempuan

Dalam sambutannya, Melinda Aksa menekankan pentingnya sinergi antara inovasi, kolaborasi, dan pendampingan usaha untuk mendorong ekonomi keluarga. Menurutnya, Pokja III berperan strategis dalam meningkatkan kapasitas dan kemandirian perempuan melalui pelatihan keterampilan dan dukungan wirausaha.

“Salah satu fokus utama Pokja III adalah mendorong ekonomi keluarga lewat keterampilan dan pendampingan usaha. Sektor busana lokal memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar lokal, nasional, hingga internasional,” ujar Melinda.

Ia juga menyoroti kekayaan wastra Bugis-Makassar seperti tenun sutra dan songket sebagai identitas budaya yang harus dirawat. Melinda mengajak seluruh peserta untuk menjadikan kekayaan ini sebagai kekuatan dalam menciptakan produk busana yang berdaya saing global.

“Potensi lokal ini perlu didorong dengan inovasi, penguatan kapasitas, dan pendekatan digital agar UMKM kita siap menghadapi tantangan global,” tegasnya.

Jejaring, Desain, dan Digitalisasi: Kunci UMKM Bertahan

Melinda berharap, kegiatan ini tidak hanya memberi wawasan, tetapi juga membuka peluang jejaring bisnis dan kolaborasi antarpelaku usaha.

“Kami ingin para pelaku UMKM pulang dari sini membawa ilmu baru, relasi baru, dan semangat baru untuk mengembangkan usahanya dari desain, pemasaran digital, hingga manajemen berkelanjutan,” ujarnya.

Kolaborasi dengan Praktisi dan Lembaga Keuangan

Kegiatan ini menghadirkan fashion designer nasional Hasryman Chyms Mansyur, yang mengulas filosofi Baju Bodo dan Baju La’bu serta pentingnya etika berpakaian dalam konteks modern.

Sementara itu, perwakilan dari Bank Indonesia turut hadir membawakan materi tentang literasi keuangan dan akses pembiayaan UMKM. Desainer lokal Ida Jashari juga membagikan kisah suksesnya mengembangkan bisnis fesyen lewat fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Melinda Aksa menutup sambutannya dengan apresiasi terhadap Pokja III dan menyerukan semangat untuk melahirkan pelaku usaha perempuan yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing.

Deskripsi gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Deskripsi gambar