Deskripsi gambar

Wali Kota Makassar Dorong Aksi Nyata Cegah Kekerasan Domestik dan Stunting Bersama Fatayat NU

Sinergi Pemkot Makassar dan Fatayat NU Fokuskan Edukasi Keluarga, Perlindungan Anak, serta Pencegahan Stunting

SudutMakassar.id, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menangani persoalan kekerasan dalam rumah tangga dan stunting, dua isu sosial yang masih menghantui kehidupan masyarakat.

Hal itu disampaikan saat menerima audiensi pengurus Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Makassar di Balai Kota, Selasa (8/7/2025). Dalam pertemuan tersebut, Munafri menyoroti bahwa akar masalah kekerasan kerap berasal dari rendahnya kualitas pendidikan dalam keluarga.

“Kalau pendidikan keluarga bagus, cara berpikirnya pun berubah. Tidak mudah melakukan tindak kekerasan. Maka yang kami dorong ke depan adalah edukasi menyeluruh,” jelas Munafri.

Ia menambahkan, pendampingan informal sangat penting, khususnya bagi pasangan muda atau keluarga baru. Minimnya pengetahuan tentang peran sebagai suami-istri maupun sebagai orang tua sering kali menjadi pemicu konflik dan kekerasan.

“Kasus baby blues atau pengabaian anak bisa dicegah jika pasangan memahami peran dan tanggung jawab sejak awal. Ini tidak bisa hanya dikerjakan pemerintah, perlu sinergi,” lanjutnya.

Sebagai wujud nyata, Pemkot Makassar akan melibatkan berbagai dinas, seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial, serta kader PKK hingga tokoh masyarakat di tingkat RT/RW.

Munafri juga meminta agar penanganan stunting dilakukan berbasis data yang akurat.

“Jangan hanya seminar. Kita butuh tindak lanjut nyata. Gunakan data by name by address agar jelas siapa yang harus dibantu,” tegasnya.

Lebih lanjut, edukasi dan seminar parenting diharapkan menyasar calon pasangan yang akan menikah, bukan hanya keluarga yang sudah memiliki anak.

“Pencegahan adalah kunci. Kita harus mulai dari hulu,” ujar Appi, sapaan akrab Munafri.

Fatayat NU Hadirkan Solusi Konkret

Ketua Fatayat NU Makassar, Nurul Husna, menyampaikan bahwa organisasi perempuan muda NU ini hadir untuk memberikan solusi atas berbagai masalah sosial yang kompleks. Dalam audiensi tersebut, ia mengusulkan sejumlah program prioritas, seperti pendampingan korban kekerasan, edukasi pengasuhan anak, hingga pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat.

“Kami ingin hadir secara konkret. Dari kekerasan dalam rumah tangga sampai isu lingkungan, semua bisa diselesaikan bersama dengan edukasi dan keterlibatan masyarakat,” kata Nurul.

Fatayat NU akan menggelar seminar parenting secara rutin di tiap kecamatan, menggandeng pengurus PRC (Pengurus Ranting Cabang) sebagai fasilitator. Tujuannya adalah memperkuat sistem perlindungan keluarga dan mencegah kekerasan sejak dini.

Selain itu, Fatayat NU juga akan menggelar pelatihan eco-enzim — metode pengolahan sampah organik menjadi produk ramah lingkungan seperti pupuk cair atau cairan pembersih.

“Perempuan punya peran besar dalam menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan keterampilan ekonomi keluarga,” tambah Nurul.

Fatayat NU juga membentuk Lembaga Konsultasi dan Perlindungan Perempuan dan Anak (LKP3A) untuk mendampingi korban kekerasan secara berkelanjutan.

“Kami berharap Pemerintah Kota terus mendukung inisiatif ini agar jangkauan perlindungan bisa lebih luas,” pungkasnya.

Pertemuan ini menjadi langkah awal sinergi konkret antara Pemerintah Kota Makassar dan organisasi masyarakat dalam mewujudkan kota yang lebih ramah anak, inklusif, dan berkeadilan.

Deskripsi gambar
Deskripsi gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Deskripsi gambar