SudutMakassar.id, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 dengan langkah nyata melalui kampanye “Hentikan Polusi Plastik” dan peluncuran gerakan Jumat Bersih secara serentak. Kegiatan puncak berlangsung di kawasan Car Free Day Jalan Jenderal Sudirman, Minggu (29/6/2025), yang dihadiri langsung oleh Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin.
Sebagai tindak lanjut dari momentum tersebut, Pemkot resmi mencanangkan program Jumat Bersih—gerakan rutin membersihkan lingkungan oleh seluruh aparatur pemerintah dan masyarakat.
“Gerakan Jumat Bersih ini bukan sekadar seremoni. Semua elemen harus bergerak bersama, setiap pekan membersihkan wilayahnya,” tegas Wali Kota Munafri Arifuddin.

Budaya Bersih Dimulai dari Aksi Rutin
Program Jumat Bersih mewajibkan keterlibatan aktif ASN, RT/RW, kelurahan, dan kecamatan. Mereka turun langsung melakukan kerja bakti, seperti membersihkan kanal, menata pasar, serta menjaga ruang publik lainnya.
“Kalau kebiasaan bersih sudah tumbuh, tidak perlu menunggu lomba atau acara besar. Ini harus jadi budaya,” kata Munafri.
Pemkot juga menyiapkan mekanisme evaluasi rutin dan penghargaan bagi RT-RW yang paling aktif dalam menjaga kebersihan.
Perang Terbuka terhadap Sampah Plastik
Masih dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pemkot Makassar memperkuat komitmennya dengan melarang penggunaan plastik sekali pakai di seluruh instansi pemerintah.
Munafri menegaskan pentingnya regulasi kuat dan kesadaran individu untuk menghentikan polusi plastik.
“Kita ingin membangun budaya baru. Kalau jogging pagi, bawa tumbler sendiri. Tidak ada lagi air kemasan sekali pakai,” ujarnya.

TPS3R Dihidupkan Kembali, Sampah Jadi Nilai Ekonomi
Untuk memperkuat pengelolaan sampah, Pemkot akan mengaktifkan kembali Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) di seluruh kecamatan.
TPS 3R akan difungsikan sebagai pusat pemilahan sampah sejak dari sumber, agar hanya residu yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Selain itu, program konversi sampah rumah tangga bernilai ekonomi juga akan diluncurkan. Sampah yang dipilah dapat ditukar menjadi saldo listrik prabayar bagi warga berpenghasilan rendah.
“Sampah yang punya nilai ekonomi akan mendorong masyarakat untuk memilah. Uji coba kita mulai bulan ini dan ditargetkan meluas pada Agustus,” jelas Munafri.
Lomba Kebersihan RT/RW, Komunitas Dilibatkan
Untuk mendorong keterlibatan warga, Pemkot Makassar akan mengadakan lomba kebersihan lingkungan antar-RT dan RW setiap bulan. RT teraktif akan mendapatkan apresiasi khusus.
“Kita ingin agar perilaku bersih menjadi kebiasaan, bukan karena ada lomba,” tegas Munafri.
Kegiatan ini juga dihadiri Ketua TP PKK Makassar Melinda Aksa Mahmud, jajaran kepala SKPD, perwakilan BUMD, dan komunitas pecinta lingkungan.

Perubahan Dimulai dari Diri Sendiri
Munafri mengajak seluruh masyarakat untuk memulai perubahan dari rumah masing-masing.
“Persoalan sampah tidak akan selesai jika tidak dimulai dari diri sendiri. Kita semua harus punya tekad yang sama,” tutupnya.
















