SudutMakassar.id, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar terus memperkuat komitmen mewujudkan pendidikan inklusif bagi semua warga melalui program pendidikan kesetaraan. Lewat Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Ujung Pandang, ruang dan kesempatan kembali dibuka bagi mereka yang sempat putus sekolah.
Kegiatan bertajuk “Kreativitas dan Gelar Karya” yang digelar Selasa (24/6/2025), menjadi momentum penting. Sebanyak 248 peserta didik dari program kejar Paket A, B, dan C resmi menerima ijazah. Mereka juga menampilkan hasil karya kreatif yang dipelajari selama proses belajar.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman, menyatakan bahwa pendidikan kesetaraan bukan jalan alternatif, melainkan jalur yang bermartabat dan setara.
“Ini bukan seremoni penyerahan ijazah biasa, tapi panggung yang menunjukkan potensi luar biasa setiap individu, dari menjahit, memasak hingga menyablon,” ujarnya.
Pendidikan yang Memanusiakan dan Memberdayakan
Achi menegaskan bahwa Pemkot Makassar di bawah kepemimpinan Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham berkomitmen kuat dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, termasuk dengan membuka akses pendidikan seluas-luasnya.
“Program ini bukan sekadar mengejar ijazah, tapi juga memberikan pelatihan keterampilan hidup (life skill) agar peserta mandiri dan siap menghadapi dunia kerja,” tambahnya.
Dari total 248 peserta, 56 orang menyelesaikan Paket A (setara SD), 68 orang Paket B (setara SMP), dan 124 orang Paket C (setara SMA). Para peserta berasal dari berbagai latar belakang usia, termasuk warga dewasa yang sebelumnya tidak sempat menyelesaikan pendidikan formal.
Kegiatan ini dirancang sebagai bagian dari agenda tahunan Dinas Pendidikan Kota Makassar. Ke depan, kegiatan serupa akan diperluas agar menjangkau lebih banyak warga.
Pendidikan Adil dan Merata untuk Semua
“Pemkot Makassar ingin memastikan tidak ada anak atau warga yang tertinggal dalam hal akses pendidikan. Kami ingin semua orang merasakan hak yang sama atas pendidikan, keterampilan, dan masa depan,” ungkap Achi.
Program ini juga menjadi langkah strategis untuk membangun SDM Kota Makassar yang cerdas, kreatif, dan siap bersaing di era global.
“Pendidikan kesetaraan adalah wujud keadilan pendidikan. Kami hadirkan bukan hanya ijazah, tapi juga keterampilan dan harapan baru,” tutupnya.