SudutMakassar.id, MAKASSAR – Polisi membongkar sindikat pencurian sapi yang beroperasi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Polisi di Makassar menangkap tiga pelaku pencurian sapi, termasuk dua pegawai honorer dan satu pedagang sapi.
Ketiganya terlibat langsung dalam aksi pencurian sapi dengan menggunakan ekskavator dan truk sampah milik pemerintah kota.
Kapolsek Manggala, Kompol Samuel To’longan, mengatakan bahwa pihaknya menangkap para pelaku setelah menerima laporan warga.
Laporan tersebut menyebutkan adanya aktivitas mencurigakan di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Makassar.
Hasil penyelidikan polisi di Makassar berhasil membongkar sindikat pencurian sapi yang diduga telah mencuri sapi milik warga secara berulang.
“Kami amankan total tiga orang pencuri sapi. Dua di antaranya merupakan honorer di kecamatan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), sedangkan yang terakhir kami amankan merupakan pedagang daging sapi,” jelas Kompol Samuel kepada wartawan, Kamis (19/6/2025).
“lPetugas menangkap ketiga pelaku di lokasi berbeda dalam area TPA Makassar yang berbatasan langsung dengan permukiman warga.”l
Para pelaku menggunakan ekskavator dan truk sampah milik Pemerintah Kota Makassar untuk mengangkut sapi curian ke lokasi penampungan sementara sebelum mereka jual kembali.
Modus Operandi: Gunakan Fasilitas Pemerintah untuk Menyembunyikan Aksi
Lebih lanjut, Kapolsek Manggala menjelaskan bahwa keterlibatan dua orang honorer memudahkan para pelaku untuk mengakses dan memanfaatkan fasilitas milik pemerintah. Para pelaku menggunakan ekskavator dan truk sampah milik pemerintah untuk mengangkut sapi curian secara tersamar, seolah mereka sedang menjalankan tugas rutin pengangkutan sampah.
Dengan memanfaatkan kendaraan dinas, para pelaku mengeksploitasi celah pengawasan di area TPA Makassar yang luas dan minim pengamanan.
Polisi menilai modus pencurian sapi ini rapi dan terencana, sehingga menyulitkan petugas dalam mendeteksi aksi mereka sejak awal.
“Ini kejahatan yang terorganisir. Mereka manfaatkan status honorer dan fasilitas resmi untuk menyamarkan aksi pencurian,” tegas Kompol Samuel.
Barang Bukti dan Langkah Hukum
Polisi Makassar menyita satu unit ekskavator, satu truk sampah berlogo Pemkot Makassar, dan beberapa karung berisi daging sapi hasil curian dalam operasi penangkapan sindikat pencurian sapi.
Petugas menahan para pelaku di Mapolsek Manggala untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait kasus pencurian sapi tersebut.
Penyidik juga tengah menelusuri kemungkinan keterlibatan pihak lain, termasuk siapa saja yang mengetahui atau turut membantu kelancaran aksi pencurian tersebut.
Pemkot Diminta Evaluasi Sistem Pengawasan
Warga Makassar mendesak Pemerintah Kota Makassar agar segera mengevaluasi penggunaan alat berat dan kendaraan operasional milik daerah setelah polisi mengungkap kasus pencurian sapi yang memanfaatkan fasilitas pemerintah.
Masyarakat menilai kejadian ini menunjukkan lemahnya pengawasan Pemkot Makassar terhadap aset daerah seperti ekskavator dan truk sampah.
“Kami berharap Pemkot bisa meningkatkan pengawasan internal. Ini menyangkut kepercayaan publik terhadap sistem pengelolaan fasilitas kota,” ujar salah satu warga TPA Antang yang tak ingin disebut namanya.
Proses Hukum Jalan Terus
Pihak kepolisian memastikan bahwa proses hukum terhadap ketiga pelaku akan berjalan hingga tuntas. Kompol Samuel juga mengimbau warga untuk segera melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan di sekitar wilayah TPA maupun fasilitas pemerintah lainnya.
Kasus pencurian sapi ini menambah daftar panjang kejahatan terorganisir yang menyalahgunakan status pegawai honorer dan fasilitas negara. Kepolisian akan terus melakukan pengawasan ketat guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.