SudutMakassar.id, MAKASSAR – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, mengajak seluruh kader PKK menjadi agen perubahan dalam menciptakan rumah sehat dan layak huni. Langkah ini menjadi bagian dari upaya menekan angka stunting dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Ia mengajak warga saat membuka Sosialisasi Rumah Sehat dan Layak Huni di Kantor Kecamatan Bontoala, Selasa (17/6/2025). Sosialisasi ini diikuti kader PKK dari tiga kecamatan: Bontoala, Ujung Pandang, dan Tallo.
“Dalam rumah kita memulai segala hal, dari kenyamanan, kebersihan, hingga kesehatan,” ujar Melinda dalam sambutannya.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa rumah merupakan lingkungan pertama yang membentuk kualitas hidup keluarga, terutama anak-anak. Rumah yang tidak sehat dapat memperburuk kondisi tumbuh kembang anak, termasuk berisiko terhadap stunting.
Selanjutnya, Melinda Aksa menjelaskan bahwa kegiatan ini mendukung implementasi 10 Program Pokok PKK, terutama dalam pengelolaan sampah rumah tangga, peningkatan kualitas udara, dan pencegahan penyakit berbasis lingkungan.
“Stunting bukan hanya soal gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. Lingkungan tempat tinggal, sanitasi, dan ventilasi juga sangat berpengaruh,” tambahnya.
Ia berharap para kader PKK dapat menerapkan edukasi dan pendampingan di masyarakat untuk membangun lingkungan hunian yang sehat dan manusiawi.
“Saya harap ibu-ibu kader PKK mampu menjadi motor penggerak perubahan di lingkungannya masing-masing,” tuturnya.
Paparan Materi dari Narasumber Provinsi dan OPD Terkait
Pada sesi materi, hadir Ketua Pokja III TP PKK Provinsi Sulawesi Selatan, Sri Suro Adhawati, yang menyampaikan konsep dasar rumah sehat dan layak huni. Ia menekankan pentingnya pencahayaan alami, ventilasi udara, dan fasilitas sanitasi yang memadai.
“Rumah sehat harus memiliki struktur bangunan yang kokoh dan aman. Ini menjadi fondasi bagi tumbuh kembang anak yang optimal,” jelas Sri Suro.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Makassar, H. Hamna Faisal, menyampaikan bahwa rumah ideal harus memenuhi prinsip ALADIN – Atap, Lantai, dan Dinding – yang kokoh dan layak huni.
“Struktur bangunan harus menjamin keselamatan penghuni, terutama di kawasan padat yang rawan bencana,” tegasnya.
Aspek Kesehatan Lingkungan Jadi Sorotan
Dari sisi kesehatan masyarakat, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Makassar, Sunarti, memaparkan bahwa rumah sehat merupakan hak setiap warga negara.
“Kita perlu bergotong royong menciptakan lingkungan rumah yang bersih, aman, dan mendukung kehidupan sehat,” ujarnya.
Sunarti juga menekankan pentingnya air bersih, pengelolaan limbah rumah tangga, dan kebiasaan hidup bersih sebagai elemen utama rumah sehat.
Diskusi Interaktif dan Antusiasme Peserta
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Para kader tampak antusias menyampaikan pertanyaan dan berbagi pengalaman dalam mengelola lingkungan rumah tangga. Diskusi ini membuka ruang pertukaran praktik baik antar wilayah dan memperkuat komitmen kader dalam mengedukasi masyarakat.