SudutMakassar.id, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) resmi mengumumkan bahwa harga BBM turun mulai 1 Juni 2025. Penyesuaian ini berlaku di seluruh wilayah Indonesia dan mengikuti Keputusan Menteri ESDM Nomor 245 Tahun 2022.
Di wilayah Jawa dan Bali, harga Pertamax turun dari Rp12.400 menjadi Rp12.100 per liter. Penurunan juga terjadi di Kalimantan Selatan, dari Rp12.950 menjadi Rp12.700 per liter. Di Papua Barat Daya, Pertamax kini Rp12.400 per liter dari sebelumnya Rp12.700.
Tak hanya Pertamax, jenis BBM lain juga mengalami penurunan. Pertamax Turbo turun dari Rp13.300 ke Rp13.050 per liter, Pertamax Green 95 menjadi Rp12.800 per liter dari sebelumnya Rp13.150. Dexlite turun dari Rp13.350 ke Rp12.740, sementara Pertamina Dex kini Rp13.200 dari Rp13.750. Informasi ini dikutip dari Liputan6, Sabtu (31/5/2025).
Meski demikian, harga BBM subsidi tetap stabil. Pertalite masih Rp10.000 per liter dan Biosolar Rp6.800 per liter. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah menjaga kestabilan energi.
Sementara itu, di Bali dan Nusa Tenggara Barat, Pertamax Turbo dijual Rp13.050 per liter. Di Kalimantan Selatan, harganya mencapai Rp13.600. Untuk Dexlite, harga di Bali dan NTB adalah Rp12.740, sedangkan di Kalimantan Selatan sekitar Rp13.290.
Di Sulawesi dan Maluku, Pertamax dipatok Rp12.400 per liter. Harga Pertamax Turbo sekitar Rp13.350 dan Dexlite Rp13.020 per liter. Sedangkan di Papua, harga Pertamax seragam di kisaran Rp12.400, namun Pertamina Dex bisa mencapai Rp13.500 per liter.
Pertamina menyatakan bahwa penurunan harga ini diharapkan meringankan beban masyarakat serta mendukung transisi energi nasional. Selain itu, perusahaan mengimbau masyarakat agar menggunakan BBM secara bijak dan ramah lingkungan.