SudutMakassar.id, MAKASSAR – Pelantikan Zulkifly Nanda sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) definitif Kota Makassar menjadi langkah nyata Pemerintah Kota memperkuat tata kelola pemerintahan. Setelah lebih dari dua tahun diisi pelaksana tugas, kehadiran Sekda definitif membuka babak baru birokrasi yang lebih profesional dan responsif.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menegaskan bahwa proses seleksi berlangsung terbuka, objektif, dan sesuai regulasi. Ia menyebut pelantikan ini sebagai strategi percepatan pelayanan serta penguatan koordinasi lintas perangkat daerah.
“Pelantikan ini bukan sekadar formalitas. Kami ingin menciptakan sistem pemerintahan yang efektif, efisien, dan terukur,” ujar Munafri usai pelantikan, Rabu (28/5/2025).
Pengamat Pemerintahan dari Unismuh Makassar, Dr. Andi Luhur Prianto menilai pelantikan ini sebagai momen penting dalam konsolidasi birokrasi. Menurutnya, jabatan Sekda memiliki posisi sentral dalam menggerakkan seluruh kebijakan strategis.
“Selama ini, rotasi status Plt hingga Pj membuat arah birokrasi tak menentu. Kini, Pemkot harus memastikan konsistensi kebijakan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa Sekda wajib menerjemahkan visi politik kepala daerah ke dalam program konkret. Selain itu, ia menekankan pentingnya Sekda memimpin dengan integritas, menyatukan kepentingan sektoral, dan menghindari polarisasi pasca-Pilwali.
“Publik tidak menunggu janji. Masyarakat ingin hasil. Maka, Sekda harus menjadi motor utama perubahan birokrasi,” lanjutnya.
Lebih jauh, ia menyebut pelantikan ini sebagai simbol pemulihan stabilitas birokrasi. Menurutnya, Zulkifly harus menjembatani semua kepentingan dan meredam ego sektoral di internal pemerintahan.
“Jika Sekda mampu menunjukkan kepemimpinan yang inklusif dan profesional, maka dukungan publik akan menguat,” tegasnya.
Dengan pengalaman panjang sebagai birokrat, Zulkifly membawa harapan besar untuk menggerakkan mesin pemerintahan menuju pelayanan publik yang lebih optimal dan terpercaya.
